Aktivitas penumpang menunggu keberangkatan pesawat Garuda Indonesia menuju Jayapura di Terminal 3 Ultimate, Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Selasa (9/8) dini hari. Mulai hari ini Terminal 3 Ultimate beroperasi melayani penumpang maskapai Garuda Indonesia dengan penerbangan pertama menuju Jayapura. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Perseroan Terbatas Angkasa Pura (AP) II menginvestasikan Rp625 miliar guna pengembangan sisi udara Bandara Internasional Soekarno-Hatta khusus untuk meningkatkan kapasitas “runway” (landas pacu) agar dapat melayani sebanyak 86 penerbangan per jam.

“Tujuan pengembangan di sisi udara, selain memperlancar arus lalu lintas pesawat ketika berada di darat, juga demi faktor keselamatan sehingga program IRC 86 (pengembangan kapasitas hingga 86 penerbangan per jam) dapat diterapkan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin di Jakarta, Minggu (19/2).

Menurut Muhammad Awaluddin, tentu saja di samping pengembangan infrastruktur juga diperlukan kerja sama dengan institusi lain, yakni AirNav Indonesia dan maskapai agar implementasi IRC 86 berjalan sukses.

Pengembangan yang dilakukan itu, antara lain, perluasan beberapa wilayah apron dan “taxiway” di zona utara dan selatan, kemudian penambahan jalur penghubung “taxiway” serta penambahan satu “rapid exit taxiway” di zona utara. Total terdapat 12 proyek pengembangan sisi udara yang tengah dilakukan saat ini.

Diharapkan seluruh proyek tersebut dapat tuntas sesuai jadwal sehingga program IRC 86 dapat diimplementasikan pada akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun depan.

“Apabila kapasitas dua runway dapat bertambah menjadi 86 penerbangan per jam, dari saat ini 72 penerbangan per jam, diharapkan rute baru khususnya penerbangan internasional akan bertambah di samping tentunya peningkatan kapasitas akan membuat waktu ketepatan atau *on-time-performance* maskapai semakin baik,” paparnya.

Hal tersebut, lanjut Presdir AP II, juga akan berujung pada peningkatan pelayanan kepada penumpang pesawat.

Selain pengembangan sisi udara untuk implementasi IRC 86, di Bandara Internasional Soekaro-Hatta juga telah dimulai pembangunan infrastruktur yang juga berada di sisi udara yakni “east cross taxiway” yang menghubungkan runway utara dan selatan.

Dalam waktu dekat, pengembangan lainnya sisi udara juga akan dilakukan, yaitu pembangunan “runway” ketiga.

Rangkaian pengembangan di sisi udara tersebut mengikuti pengembangan yang dilakukan di sisi darat, antara lain, pembangungan kawasan Terminal 3, “Skytrain”, stasiun kereta bandara, “cargo village”, serta revitalitasi Terminal 1 & 2.

“Keseluruhan pengembangan di sisi udara dan sisi darat ini tidak lain sebagai upaya menjadikan Bandara Internasional Soekarno-Hatta memiliki daya saing di antara bandara-bandara berkelas dunia lainnya dan juga untuk untuk mengantisipasi pertumbuhan penumpang pesawat,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka