Jakarta, Aktual.co —  PT Pertamina (Persero) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan tiga perusahaan minyak dan gas global terkemuka untuk kerjasama peningkatan kapasitas dan upgrade lima kilang di Indonesia melalui konsep Refining Development Master Plan (RDMP). Melalui proyek ini Pertamina yakin dapat meningkatkan kapasitas produksinya menjadi dua kali lipat.

“MoU ini dalam rangka pengembangan kilang minyak dari 820 ribuan barel per hari untuk bisa jadi 1,6 juta barel per hari,” kata Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto saat acara RDMP MoU Signing Ceremony di gedung utama Kantor Pertamina, Jakarta, Rabu (10/12).

Proyek-proyek ini diharapkan dapat melipatgandakan kapasitas produksi kilang sekaligus turut menjaga lingkungan melalui produksi bahan bakar pada Euro IV (Spesifikasi untuk standar kandungan sulfur dan emisi). Hal ini dapat diwujudkan melalui peningkatan kompleksitas kilang untuk meningkatkan hasil produksi bahan bakar utama dan pelipatgandaan kapasitas unit pengolahan minyak mentah (CDU) dari 820.000 bph menjadi 1,680 juta bph.

Berdasarkan data yang diterima, dengan peningkatan ini, secara khusus, produksi bensin akan meningkat sebanyak 3,3 kali lipat dari 190 ribu bph menjadi 630 ribu bph, produksi diesel akan meningkat sebanyak 2,4 kali dari 320 ribu bph menjadi 770 ribu bph. Sementara produksi avtur juga akan meningkat dari 50 ribu bph menjadi 120 ribu bph di mana fase akhir dari proyek diperkirakan akan selesai di tahun 2025.

“Dengan ini diharapkan bisa memenuhi gap yang sekarang ada. Karena ini akan selesai empat tahun ke depan,” ujar Dwi.

Ketiga mitra yang dimaksud yaitu Saudi Aramco dari Saudi Arabia, Sinopec dari China dan JX Nippon Oil & Energy dari Jepang. Sementara kelima kilang yang akan diupgrading adalah kilang minyak di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kilang minyak di Cilacap, Jawa Tengah, Kilang Dumai di Riau, Kilang Plaju di Sumatera Selatan, serta kilang Balongan di Jawa Barat.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Pengolahan Pertamina Rahmad Hardadi dan Perwakilan dari tiga partner strategis yakni Presiden Aramco  Ibrahim Al Buanain, VP JX Nippon Oil Michio Ikeda, serta General Manager of Sinopec Liao Xudong. Pembubuhan tanda tangan juga disaksikan langsung oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka