Semarang, Aktual.co — Usai pengumuman kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo, Senin (17/11) malam, persediaan premium di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kota Semarang, Jawa Tengah, tetap aman.
Kepastian itu berdasarkan pantauan Aktual.co di lapangan, tepatnya di SPBU Kalipancur, Manyaran Kota Semarang.
“Ketersediaan premium di sini masih mencukupi. Tapi tidak tahu akan bertahan berapa lama setelah kenaikkan BBM diumumkan,” kata Ijan Juri, pengawas SPBU Kalipancur di Jalan Untung Suropati, Semarang, Senin (17/11).
Selain itu, stok solar di SPBU itu, kata Ijan, sudah mulai menipis. Hal ini karena konsumsi volume kebutuhan kendaraan berat menuju Gunungpati yang membawa material dan gempuran tanah. “Jadi nanti kita usahakan mengajukan tambahan Delivery Order (DO) kepada Pertamina bila pasokannya benar-benar habis,” kata dia.
Menurut dia, dalam sehari komsumsi solar menghabiskan 8 liter ton. Sementara konsumsi premium bagi kendaraan pribadi dan angkutan umum sebanyak 24 liter per hari. “Sehari kami bisa menghabiskan 10 ton per sift. Ini artinya pada pagi hari 10 ton, siang juga 10 ton serta malam hari 5 ton,” imbuhnya.
Berkaitan dengan rencana pemerintah yang segera mengumumkan kenaikkan harga BBM pada malam ini, pihaknya sebagai penyalur mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut dari pihak PT Pertamina. Namun, dirinya akan melaporkan hal itu kepada atasannya agar mempersiapkan stok baru pada Selasa (18/11) besok.
Terpisah, PT Pertamina Jateng dan DIY, Asisten External Relation Manager, Roberth Marchelino Veneza, menyatakan masih tetap menunggu pengumuman kenaikkan harga BBM dari pemerintah pusat. “Kita sampai sekarang tetap stand by,” ujar Roberth.
Roberth mengatakan, akan tetap melayani transaksi delivery order (DO) bila kondisi SPBU kehabisan pasokan BBM. “Tapi kita meminta kepada pengelola pompa bensin agar tidak memesan DO secara berlebihan supaya tidak terjadi penimbunan BBM,” kata Roberth.
Artikel ini ditulis oleh: