Jakarta, Aktual.co — Komisi III DPR RI kembali menggelar rapat kerja (Raker) dengan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, setelah pimpinan rapat mencabut skor. Dalam rapat yang dimulai sekitar pukul 20.00 WIB itu diagendakan mendengarkan jawaban Menteri Yasonna terkait sejumlah pertanyaan yang dilontarkan oleh anggota dewan Komisi III.
Menteri Yasonna pun memulai jawabannya terkait dengan pertanyaan yang menayakan ikhwal dasar hukum dikeluarkan mengenai keputusan yang mengakui kubu kepengurusan Munas Ancol.
Namun, dalam pantauan Aktual.co di lapangan, belum selesai menjelaskan apa yang menjadi jawaban Menteri Yasonna, hujanan intrupsi pun langsung memotong penjelasan menteri yang berasal dari PDI Perjuangan tersebut.
Akibatnya, suasana ruang rapat pun mulai tidak kondusif, pimpinan rapat Benny K Harman yang di dampingi Aziz Syamsudin pun langsung mengambil keputusan untuk memvoting, apakah akan tetap mendengarkan jawaban Menteri soal Golkar terlebih dahulu, atau mendengarkan jawaban terkait dengan pertanyaan yang diajukan oleh fraksi-fraksi.
“Keputusan untuk melanjutkan pembahasan soal Golkar dilanjut, setelah sebelumnya melalui voting kapada fraksi. PDIP, Gerindra dan PPP, setuju agar pembahasan Golkar dilakukan belakangan setelah menteri menjawab pertanyaan, seperti soal narapidana yang kabur, over capasity maupun narkoba,” kata Benny dihadapan jajaran Kementerian Hukum dan HAM, di ruang rapat Komisi III, Gedung DPR, Senayan, Senin (6/4).
Masih kata politisi Partai Demokrat itu, untuk fraksi Nasdem, Hanura dan PKB tidak menjawab atau abstain lantaran tidak mengikuti rapat.
“Sedangkan yang setuju untuk melanjutkan pembahasan Golkar terlebih dahulu disepakati oleh PKS, Golkar, PAN, dan Demokrat,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang

















