Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi III DPR RI, Akbar Faisal langsung bereaksi ketika Ketua Komisi III DPR RI Aziz Syamsuddin mengusulkan agar pelaksanaan pilkada serentak (Pilser) ditunda tahun depan 2016.

Usul ini lantaran kesiapan anggaran Polri yang belum terpenuhi, dari Rp1 triliun baru terealisasi kurang lebih Rp300 juta.

Menurut Akbar, tidak perlu ada penundaan pelaksaan Pilser. Pasalnya, dari penyampaian lima mitra komisi II dan III, yakni KPU, Bawaslu, Kejaksaan, Kepolisian, dan Kemendagri, semua tidak ada yang menyatakan tak siap.

“Mendagri menyatakan siap, kedua Kapolri, pak Putut menjelaskan siap ada anggaran, pak kapolri menjelaskan menurunkan setengah dan menyatakan siap. Jaksa Agung bagian dari Gakumdu menyatakan siap. KPU siap kan. Kalau ribut-ribut yang dikhawatirkan itu hanya pendukung dua belah pihak (PPP-Golkar) saja, karena tidak ada partai lain yang ribut,” kata Akbar, dalam rapat gabungan Komisi II dan III, di Gedung DPR RI, Senayan, Kamis (25/6).

Akbar menjelaskan, jika ada kekurangan sekitar Rp700 miliar dan mudah untuk dipenuhi oleh para pelaksana Pilkada.

“Kurang Rp700 miliar, kita negara besar, gampang saja. Dan sebenarnya clear, singkat cerita semuanya siap. Tidak ada yang menjadi masalah. Kita awasi saja,” ucapnya.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aziz Syamsuddin langsung menanggapi pernyataan politikus Nasdem tersebut.

“Dalam pembahasan anggaran sudah selesai. Kalau dianggap gampang gimana caranya pengajuan anggaran (2015)? Coba saya diajarkan, kecuali bisa mengatur keuangan di luar Undang-Undang (UU),”

“Mengenai (tudingan) pak Akbar yang memang saya dari Golkar tapi kali ini saya menanyakan kesiapan Kapolri yang kekurangan anggaran, jadi ini bukan soal urusan partai, saya bisa saja menuntut anda. Jelas agenda ini agenda rapat gabungan untuk urusan negara,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang