Jakarta, Aktual.com — Presiden Jokowi tetap mengutamakan opsi dialog dalam upaya membebaskan WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina.
Pihak pemerintah sudah mengutus Menlu untuk berbiara dengan pemerintah Filipina terkait pembebasan sandera.
“Kita sudah mengutus secara khusus menlu untuk bicara dengan pemerintah Filipina. Dan kita harus tau bahwa itu masuk wilayah Filipina sehingga nggak bisa ditawar, masuk seenaknya nggak bisa,” kata dia, di Jakarta, Minggu (3/4).
Selain itu, pemerintah sudah menyiapkan pasukan cepat di Tarakan, Kaimantan, jika sewaktu-waktu diperlukan.
“Terus baik mulai latihan, mulai simulasi, kalau diperlukan. Tapi untuk masuk ke negara lain harus ada izin. Dan memang kesulitannya kemarin dilaporkan dari Menlu yang juga selalu saya kontak, harus ada izinnya,”
Artikel ini ditulis oleh: