Penurunan karena pemerintah menahan harga solar dan premium di saat harga minyak terus meningkat. Alhasil, Pertamina harus menanggung beban selisih harga keekonomian yang dijual ke masyarakat.
Penambahan subsidi Solar menjadi Rp 2.000 per liter dari Rp500 per liter itu pun tidak membantu signifikan. Namun, harga Solar dan Premium yang dijual Pertamina ditambah subisidi itu masih di bawah harga pasar sekitar 60% -75%.
Bahkan, pemerintah masih harus membayar dana talangan Pertamina. Tahun 2017, dana yang harus dibayarkan pemerintah sekitar US$ 2 miliar.
Semester I tahun 2018 sekitar US$ 1,2 miliar. Angka itu akan naik lagi di semester II tahun 2018 mengingat harga minyak dunia meningkat.
Laporan : Fadlan Syiam Butho
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid