Jakarta, Aktual.com – Utusan Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, mendesak Dewan Keamanan (DK PBB) untuk mengeluarkan resolusi menyerukan gencatan senjata di Gaza. Dalam sidang DK PBB di New York, Senin (30/10), Mansour meminta langkah segera demi mengakhiri pertumpahan darah.
“Kami meminta DK PBB untuk mengadopsi resolusi yang didasarkan pada kemanusiaan, moralitas, dan penolakan terhadap standar ganda,” ujar Mansour.
“Gencatan senjata kemanusiaan harus segera terjadi, dan DK PBB harus menjunjung tinggi tanggung jawabnya untuk mengakhiri pertumpahan darah,” tambahnya.
Mansour juga menyoroti perlunya tindakan dari DK PBB yang dianggap belum bertindak seiring dengan lembaga-lembaga kemanusiaan lainnya dalam menanggapi krisis di Gaza.
Dia mengingatkan tentang ribuan nyawa yang masih berada dalam bahaya dan meminta dukungan untuk solusi dua negara serta mengakhiri pendudukan Israel di Palestina.
“Setiap menit berarti. Setiap menit adalah perbedaan antara hidup dan mati bagi warga Palestina di Gaza,” lanjutnya.
Mansour juga menyerukan para duta besar untuk memenuhi tanggung jawabnya.
Sejak serangan pada 7 Oktober 2023, DK PBB belum berhasil menghasilkan resolusi mengenai krisis Israel-Palestina.
Empat rancangan resolusi telah diajukan, namun gagal diadopsi karena veto sejumlah anggota tetap, termasuk Amerika Serikat, Prancis, Inggris, China, dan Rusia.
Mansour menyampaikan, “Lakukan apa yang mesti dilakukan oleh badan yang lebih besar,” merujuk pada hasil pemungutan suara di Majelis Umum yang menuntut gencatan senjata.
Veto terhadap resolusi, termasuk resolusi “jeda kemanusiaan” dan “gencatan senjata kemanusiaan,” telah menyulitkan upaya mencapai kesepakatan.
Artikel ini ditulis oleh:
Jalil