Jakarta, Aktual.co — Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengatakan, bahwa pihaknya menerima pembiayaan sebesar USD5 Miliar dari Tiongkok. Uang tersebut dimaksudkan untuk pengembangan, namun pihaknya tidak memberikan keterangan tersebut secara detail.

Pengumuman  tersebut atang tiga bulan setelah Maduro melakukan perjalanan ke Tiongkok. Seperti diketahui, Venezuela saat ini menderita krisis ekonomi yang cukup parah, seperti harga utama ekspor dan minyak yang jatuh hampir setengahnya lebih dari setahun. Pihak oposisi menuduh pemerintah salah urus.

Maduro mengunjungi Beijing pada Januari 2015 ini dan mengatakan pada saat itu bahwa Tiongkok akan berinvestasi lebih dari USD20 miliar di Venezuela. Namun, dia tidak menjelaskan jika USD5 miliar adalah bagian dari jumlah tersebut.

Untuk diketahui, berdasarkan data keuangan Amerika Latin-Tiongkok, pinjaman Bank milik negara Tiongkok ke negara-negara Amerika Latin naik 71 persen menjadi USD22 miliar pada tahun 2014. Pinjaman Tiongkok melebihi nilai gabungan Bank Dunia dan Bank Pembangunan Inter-Amerika.

Sebanyak USD5 Miliar tersebut nantinya menjadi dorongan untuk Venezuela yang telah terpukul keras oleh penurunan harga minyak. Pasalnya, 96 persen dari pendapatan ekspor Venezuela berasal dari minyak.

Angka dari Kementerian perminyakan Venezuela menunjukkan harga minyak Venezuela telah turun dari USD97 di April 2014 menjadi USD50 bulan ini. Inflasi pada tahun 2014, mencapai lebih dari 60 persen dan kekurangan bahan pokok, seperti tepung minyak goreng, dan susu.

Artikel ini ditulis oleh: