Caracas, Aktual.com – Badan pemilihan Venezuela mengatakan, pihaknya menunda pelaksanaan pemilihan presiden mendatang, dari 22 April menjadi akhir Mei, menyusul kesepakatan yang telah dicapai antara pemerintah dan partai-partai oposisi.
Diberitakan kantor berita Reuters, Jumat (2/3), pemilihan presiden di Venezuela biasanya diadakan pada akhri tahun. Para pengecam menuding pihak berwenang memajukan waktu pemungutan suara itu untuk mempermainkan pihak oposisi dan menguntungkan upaya Presiden Nicolas Maduro untuk terpilih lagi.
Koalisi oposisi utama melakukan boikot terhadap pemilihan, namun seorang kandidat presiden, Henri Falcon, sudah menyatakan pencalonannya.
Falcon, 56 tahun, adalah mantan gubernur negara bagian. Ia yakin bisa menang dengan memanfaatkan kekecewaan banyak pihak terhadap kalangan sosialis berkuasa menyangkut krisis ekonomi yang mengerikan.
Sementara itu, dua saingan oposisi terberat Maduro dilarang untuk mencalonkan diri.
Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk menjatuhkan sejumlah sanksi terhadap pemerintahan Maduro atas kondisi di Venezuela yang dianggap AS tidak adil dalam proses penyelenggaraan pemilihan presiden.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: