Namun, setelah berhenti sejenak, ia pun kembali berucap. “Sekarang sudah merdeka. Semuanya terbalik. Negara jadi korban untuk keluarga. Sedih saya ketika lihat banyak pejabat yang korupsi. Sakit rasanya. Tinggal melanjutkan kemerdekaan, malah menjajah sendiri.” lanjut Ngadirun.
Ya, drama kolosal peringatan perobekan bendera Belanda ini tidak hanya diikuti para veteran saja. Tetapi, drama yang diawali dengan teatrikal pertempuran ini juga diikuti beberapa elemen di Surabaya.
Praktis, selain menjadi tontonan warga Surabaya, juga menjadi tontonan turis manca negara. “Masyarakat kalian benar-benar menghargai jasa patriotnya. Ini sungguh luar biasa. Beruntunglah mereka yang jadi pahlawan di sini. Pengorbanan mereka sungguh tak ternilai di mata penerusnya.” singkat Stephen, warga asal Inggris yang ikut menyaksikan.
Laporan: Ahmad H. Budiawan
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid