“Sama seperti isi iklan itu, seorang sarjana arsitek yang belum mendapat kerjaan dan menggap kerjaan lain tidak pantas karena tidak sesuai dengan cita-cita bapaknya. Belum lagi disitu kok kayak ada kesan menghjna pekerjaan sebagai fotografer,” ujar dia.

Diera digital seperti saat ini, kata dia, peluang usaha dari berbagai sektor terbuka lebar. Baik itu dari menempatkan posisi pekerja ataupun wirausaha. “Pertama era digital berpengaruh pada besaran modal usaha kalau anak muda kreatif dia punya peluang untuk berwirausaha meski tidak mempunyai modal besar,” katanya.

Misal, lanjutnya, seperti menjadi reseller sebuah produk, generasi milenal memanfaatkan media sosial untuk berjualan, dengan tidak perlu mengeluarkan modal. Asal ada kemauan dan kesungguhan berusaha.

Bila ini ditarik ke arah politik, kata dia, selama ini pasangan capres yang punya konsep jelas terhadap perkembangan industri kreatif ataupun digital ekonomi baru pasangan Jokowi dan Maruf.

“Hall itu jelas dari progran revolusi digital 4.0 yang mereka dengungkan,” kata dia.

Dihubungi terpisah, aktivis 98 Aan Rudianto menilai, apa yang disampaikan dalam iklan itu tidak akan terealiasi oleh pasangan Prabowo-Sandi perihal lapangan pekerjaan. “Konten di video itu omong doang, cenderung tidak realistis, menebar pesimis ke generasi muda, padahal sudah banyak dukungan dari pemerintah terhadap generasi muda,” kata Aan.