Turis China menurun 8% pada 2015 atau sekitar 1,78 juta setelah China membangun pengeboran lepas pantai di perairan Vietnam yang disengketakan, dimana memicu protes warga pada jaringan bisnis China di Vietnam. 2016 angka kunjungan telah kembali normal, namun diperkirakan bakal meningkat lagi tahun 2017.
Tren ini akan dipengaruhi pemberlakuan larangan perjalanan dari China pada warganya yang ingin mengunjungi Korea Selatan lantaran ketidaksenangan yang besar pada sistem anti-rudal THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) dari AS. Padahal, setengah dari 16 juta pengunjung asal Korea Selatan pada 2016 berasal dari China.
Sementara, turis China yang menuju Asia Tenggara mengidolakan destinasi pantai. Ini menjadi keunggulan Vietnam yang jadi tujuan penerbangan melewati Danang, Nha Trang, pulau Phu Quoc dan Dalat. Vietnam juga dinilai menawarkan hal yang bagus untuk mata uang.
Cheri Nguyen, yang menangani turis China untuk jaringan resort mewah Vinpearl, mengatakan klien-klien asal China telah naik 30% di puncak musim Desember hingga Februari, pemesanan pun hampir penuh untuk sisa tahun 2017.
Ho Chi Minh City adalah tujuan utama turis asing di Vietnam dengan menargetkan 5,7 juta kunjungan tahun ini. China pun menjadi begitu penting, versi bahasa China dalam situs-situs pariwisata telah ditambahkan. Sebuah kode perilaku juga telah diterbitkan dalam bahasa China, termasuk Inggris, Korea dan Rusia, berkenaan penghormatan budaya dan adat istiadat setempat, menaati peraturan, melindungi lingkungan serta tidak membuang-buang makanan dan minuman. [Nelson Nafis]
Artikel ini ditulis oleh:
Nelson Nafis
Wisnu