Jakarta, Aktual.com — Virus mematikan (yang tidak dapat disembuhkan, red) yang mampu menyebabkan kepala bayi mengecil atau keriput menyebar cepat ke seluruh dunia.
Ya, virus yang disebarkan oleh nyamuk ini bisa menyebabkan ibu yang mengandung janin serta melahirkan bayinya dengan kepala yang kecil menyebar ke seluruh wilayah Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir. Dan, berpotensi mencapai daratan Eropa, demikian kata ilmuwan memperingatkan.
Sebelumnya, virus “Zika” ini menyebar dalam tingkat yang mengkhawatirkan di kawasan Amerika Selatan pada tahun 2015. Dan, para ahli kesehatan khawatir beberapa Negara Bagian di AS bisa terjangkiti wabah virus tersebut.
Belum diketahui secara pasti mengapa dalam kasus virus ini terkait dengan kematian dan belum ada vaksin untuk menyembuhkan atau mencegahnya. Tiba-tiba, pasien atau penderita yang terjangkiti ‘meledak’ dalam beberapa tahun terakhir.
Virus ini juga mulai menyebar ke seluruh provinsi di negara Meksiko. Dan, pekan ini gerbang masuk Puerto Riko menuju AS telah ditutup. Lantaran, dikhawatirkan virus ini akan dibawa oleh nyamuk lainnya.
“Saya pikir virus Zika akan ‘mengetuk’ di depan pintu di berbagai tempat seperti Florida dan Texas mungkin di musim semi atau musim panas. Hal ini menyebar sangat cepat,” kata Scott Weaver, Direktur Institut Infeksi Manusia dan Imunitas dari University of Texas Medical Branch, Galveston, AS.
Sementara itu, nyamuk Aedes Albopictus yang membawa virus tersebut juga sudah ditemukan di utara-selatan Prancis, dan negara Eropa lainnya.
Sementara itu, para pejabat di Brasil memperkirakan bahwa 1,5 juta orang telah terinfeksi Zika pada tahun lalu.
Padahal sebelumnya, virus ini dianggap relatif tidak berbahaya – hanya memberikan gejala demam sakit kepala, nyeri pada tulang, sekitar tiga hingga 12 hari setelah gigitan nyamuk tersebut.
Namun dengan banyaknya pasien di Brasil, saat ini telah dikaitkan dengan penyebab kelahiran ‘microcephaly’ atau cacat yang menyebabkan perkembangan otak yang tidak lengkap. Dan, anak yang terkena akan memiliki batok kepala yang kecil.
Kasus ‘microcephaly’ sebelumnya di Brasil, rata-rata sekitar 300 penderita. Setelah itu membengkak menjadi 3.000 – 10 kali lipat lebih banyak dari tahun lalu.
Zika kini telah berhasil sampai ke India dan Pakistan dan sebagian wilayah Afrika, hingga utara Mesir. Hal itu mendorong kekhawatiran akan tiba di Eropa melalui migrasi dari Afrika dan Timur Tengah.
Sekedar informasi, Virus ini ditemukan di Hutan Zika di Uganda pada tahun 1947 silam. Namun setelah 60 tahun kemudian tepatnya tahun 2007, hanya ada 20 kasus yang didokumentasikan di daerah terpencil di Kepulauan Pasifik selatan.
Para peneliti berspekulasi bahwa virus tersebut kemungkinan telah dibawa ke Brasil selama berlangsungnya perhelatan Piala Dunia 2014. (Sumber: Washington Post, New York Times, Express.Co.Uk).
Artikel ini ditulis oleh: