Jakarta, Aktual.com – Komisi IX DPR RI meminta pemerintah untuk segera mengintensifkan langkah-langkah penanganan virus Zika. Pasalnya, penyebaran virus zika sudah semakin meningkat dan merebak ke negara-negara tetangga lainnya. Terakhir, Malaysia telah mengkonfirmasi bahwa virus itu telah ditemukan di negara tersebut.
“Data terakhir, di Singapura sudah ada 185 pasien terinfeksi virus Zika. Begitu juga di Malaysia. Dengan kondisi ini, pemerintah tidak boleh lagi berleha-leha,” ujar Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay, di Jakarta, Minggu (4/9).
Lebih lanjut, Politisi PAN ini mengungkapkan, dalam rapat dengan direktorat pencegahan dan pengendalian penyakit, Sabtu lalu (3/9), Komisi IX DPR RI sudah kembali mengingatkan kemenkes agar bersungguh-sungguh mengantisipasi virus zika.
Sejauh ini, lanjutnya, persebaran virus zika diketahui lebih banyak melalui nyamuk aedes agepty. Menurut Saleh, di tengah musim penghujan seperti sekarang ini, perkembangbiakan nyamuk dikhawatirkan akan mempermudah persebaran virus tersebut.
“Komisi IX juga meminta pemerintah untuk mempersiapkan anggaran yang cukup dalam perang melawan Zika. Karena kasusnya baru, anggaran yang dimiliki kemenkes sejauh ini masih diperuntukkan untuk menangani penyakit menular lainnya. Belum termasuk, anggaran untuk menangani dan menanggulangi virus Zika,” terang Saleh.
Selain itu, sambungnya, Komisi IX DPR RI juga mendesak agar kemenkes melakukan penelitian-penelitian khusus terkait virus zika.
Saleh meminta Balitbang kemenkes untuk mengundang para pakar dan ahli kesehatan untuk berpartisipasi. Pasalnya, sampai sejauh ini pengobatan terhadap pasien yang terjangkit virus zika belum ditemukan.
Saleh menegaskan, Indonesia sebagai negara besar tentu harus melakukan inisiasi penelitian dalam konteks perlindungan masyarakat.
“Seingat saya, beberapa waktu lalu, kemenkes berhasil melakukan penelitian dalam menyediakan vaksin flu burung. Kita mengharapkan, hal yang sama bisa dilakukan dalam penanganan virus Zika,” pungkas Legislator asal Sumatera Utara itu.
(Nailin)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka