Jakarta, Aktual.com – Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan visi dan misi dalam debat pertama calon presiden 2024-2029 yang di selenggarakan KPU RI, Selasa (12/12).
Kesempatan itu tak disia-siakan Prabowo dalam menyampaikan visi-misinya. Ia langsung menyampaikan isi pikirannya dengan lugas, tegas dan lancar.
“Kami menempatkan hukum HAM perbaikan pelayanan pemerintahan pemberantasan korupsi perlindungan terhadap semua kelompok di masyarakat sebagai sesuatu yang sangat penting.
“Karena itu dalam visi misi kita, hal-hal ini ditaruh di paling atas. Kita sadar dan saya sadar sejak muda saya telah mengangkat sumpah untuk membela Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.”
“Di dalam Undang-Undang Dasar 45, di situ pendiri-pendiri bangsa kita mendirikan sebuah Republik.”
“Republik itu harus didasarkan atas hukum dan kedaulatan rakyat. Itulah perjuangan saya selama ini dan saya pertaruhkan nyawa saya, jiwa saya untuk membela demokrasi hukum dan HAM kita.”
“Faham kita. Mengerti masih banyak kekurangan, tetapi kita harus bersyukur di tengah dunia yang penuh tantangan ketidakpastian dimana terjadi perang dimana-mana, dimana negara-negara begitu banyak yang terjadi perang saudara, kerusuhan.”
“Indonesia masih aman Indonesia masih damai. Indonesia masih terkendali. Harga-harga masih terkendali, ekonomi untuk rakyat kita masih aman. Karena apa? Karena kepemimpinan. Karena apa? Karena management negara yang berhasil.”
“Saudara-saudara, apakah di tengah 80 juta rakyat masa tidak ada kekurangan? Tetapi kita harus arif. Kita harus dewasa dan kita tidak boleh munafik.”
“Pemimpin itu Ing Ngarso Sung Tulodo. Harus memberi contoh, saudara-saudara sekalian. Prabowo-Gibran kita akan perbaiki yang harus diperbaiki. Kita akan tegakkan!”
“Apa yang perlu ditegakkan dan kita bertekad memberantas korupsi sampai ke akarnya memberantas korupsi sampai ke akarnya.”
“Saudara-saudara sekalian, saya kira demikian yang ingin saya sampaikan. Program kita baik tujuan kita baik keinginan kita, baik mari kita berbuat kebaikan demi rakyat kita.”
“Kita butuh persatuan dan kesatuan. Kita tidak perlu saling menghasut, saling mencela, saling menghina. Demi rakyat kita yang kita cintai, kita butuh kesejukan, ketenangan, kerukunan.”
“Kita negara majemuk. Kita negara ratusan kelompok etnis berbagai agama besar. Pemimpin harus sejuk. Pemimpin harus dewasa!”
Artikel ini ditulis oleh:
Ilyus Alfarizi
Arbie Marwan

















