Menurut dia, tidak ada alur komando dan instruksi yang membuat para kiai hanya mengikuti arus dukungan terhadap kandidat tetentu, bahkan yang tergabung dalam satu organisasi sakalipun.

“Situasi ini tentu membuka ruang kepada masing-masing kubu pendukung capres/cawapres untuk melakukan pendekatan yang lebih intensif karena peluang untuk mendapatkan dukungan dari kalangan santri masih terbuka lebar,” katanya.

Pangi menilai suara santri dan kiai sering kali dijadikan sebagai komoditas politik semata dan dimanfaatkan serta dipakai untuk kepentingan kendaraan politik semata.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid