Jakarta, Aktual.com – Departemen Kesehatan Afrika Selatan memperingatkan warganya yang melakukan perjalanan ke Madagaskar setelah wabah menyebar di Madagaskar. Warga Afrika Selatan yang melakukan perjalanan ke Madagaskar disarankan agar menghindari daerah yang berpenduduk padat, dan memakai masker saat singgah.
Peringatan itu dikeluarkan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasi 449 kasus wabah di Madagaskan, dan 48 kematian. Wabah tersebut mula-mula ditemukan di sepertiga bagian tengah pulau itu, di sekitar Provinsi Toamasina di pantai timur dan Antananarivo.
Ada keprihatinan internasional mengenai penularan bakteri setelah seorang pemain basbek Afrika Selatan, yang sedang mengikuti pertandingan Kejuaraan Klub Samudra Hindia, terserang penyakit tersebut saat berada di pulau itu. Pemain basbek tersebut bisa disembuhkan di Madagaskar dan telah pulang ke Afrika Selatan.
Guna mencegah penularan wabah itu ke luar Madagaskar ke dalam Afrika Selatan, Departemen Kesehatan telah menyiagakan semua perusahaan penerbangan agar berhati-hati mengenai penumpang yang diduga sakit.
Sementara itu, para pejabat kesehatan di pelabuhan telah meningkatkan langkah pemeriksaan mereka guna mendeteksi penumpang sakit yang tiba di Afrika Selatan, demikian laporan Xinhua –yang dipantau di Jakarta, Jumat (13/10).
Semua tim reaksi provinsi telah dikerahkan guna meningkatkan kesiagaan dan melaksanakan langkah reaksi kalau-kalau satu kasus dideteksi di negeri itu, kata Juru Bicara Pemerintah Popo Maja.
Semua pelancong yang pulang dari Madagaskar diharuskan memantau kesehatan mereka selama 15 hari dan segera berobat ke instalasi kesehatan terdekat dari tempat tinggal mereka jika mereka mengalami demam, rasa dingin, sakit tubuh dan kepala, nyeri dan rasa panas pada kelenjar getah bening, atau sesak nafas serta batuk dan/atau mengeluarkan dahak berdarah, kata Maja.
“Mereka mesti memberitahu dokter mengenai perjalanan mereka belum lama ini dan gejal yang mereka alami,” ia menambahkan.
Wabah tersebut adalah penyakit infeksi yang menular di antara hewan vertebrata dan manusia atau sebaliknya yang disebabkan oleh Bakteri yersinia pestis. Yersinia pestis adalah bakteri Gram-negatif yang dapat tumbuh dengan atau tanpa oksigen. Infeksi pada manusia mengambil tiga bentuk: pnumonik, septisemik, dan wabah bubonik.
Di tempat wabah semacam itu muncul biasanya ditemukan hewan pengerat dan penyakit tersebut disebarkan oleh kutu dari hewan pengerat ke hewan pengerat lain, atau ke hewan mamalia.
Manusia bisa tertular penyakit itu dari orang yang terserang radang paru-paru melalui penularan cairan atau dari kontak langsung dengan hewan pengerat yang terinfeksi atau melalui gigitan kutu yang terinfeksi.
Gejala wabah radang paru-paru meliputi batuk, demam dan nyeri dada.
WHO telah mengklasifikasi wabah di Madagaskar sebagai Tingkat 2 dengan tingkat resiko tinggi bagi penyebaran lokal. Resiko bagi wilayah itu sedang akibat seringnya orang melakukan perjalanan udara dan laut, tapi resiko golbal diperkirakan rendah. (ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka