Mojokerto, aktual.com – Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi mengajak peserta bisa memetik nilai sejarah melalui pelaksanaan gerak jalan Mojosari-Mojokerto tahun 2019, yang mengambil start di GOR Gajah Mada Mojosari hingga finish di Kecamatan Mojoanyar.

Ia mengatakan dirinya mengajak semua peserta untuk mengenang jasa para pahlawan dengan memetik kembali nilai-nilai sejarah, khususnya peristiwa pertempuran masyarakat Kabupaten Mojokerto melawan Belanda.

“Saya harap kegiatan tahunan ini bisa diadakan sebelum Hari Pahlawan, supaya makin meriah. Tahun depan saya juga ingin agar partisipasi peserta makin banyak seperti dari perusahaan-perusahaan,” kata Wabup Mojokerto Pungkasiadi, di sela pemberangkatan gerak jalan Mojosari-Mojokerto sejauh 12 kilometer, Sabtu (23/11)

Dengan diselenggarakannya gerak jalan Mojosari-Mojokerto, kata dia, diharapkan pula agar generasi muda dapat memetik kembali nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

“Khususnya masyarakat Kabupaten Mojokerto pada pertempuran melawan Belanda di lokasi jembatan perbatasan antara Desa Ngembeh Kecamatan Dlanggu, dan Desa Gedangan Kecamatan Kutorejo dari pasukan komando Hayam Wuruk yang dipimpin oleh Batalyon Mansyur Sholikin, Batalyon Moenasir, Batalyon Bambang Yuwono dan Batalyon Tjipto,” katanya.

Ia mengatakan, sampai saat ini kenangan peristiwa tersebut ditandai dengan Monumen Peluru di pertigaan Pasar Dlanggu.

Sudiono Plt. Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Mojokerto sekaligus ketua penyelenggara acara, dalam laporan sambutannya menerangkan para peserta yang ikut berpartisipasi dalam gerak jalan ini.

“Acara ini terselenggara dari dana APBD tahun 2019. Peserta terdiri dari regu putri dan regu putra pelajar, umum, TNI Polri serta perorangan dengan jarak tempuh 12 km,” kata Sudiono.

Rute gerak jalan sendiri terilhami dari rute Pasukan Komando Hayam Wuruk pimpinan Mayor Pamoe Rahardjo, dalam pertempuran Mojosari Selatan untuk mengusir penjajah Belanda yang menduduki sebagian wilayah Mojokerto pada tahun 1949 silam.

Penunjukkan Mayor Pamoe Rahardjo saat itu dilakukan oleh Kolonel Soengkono selaku Gubernur Militer Jawa Timur (Panglima Divisi I) melalui surat Perintah Siasat No. 2/Gmdt/Dar. tanggal 24 Desember 1948.

Gerak jalan diikuti peserta kategori beregu umum putra dan putri masing-masing 18 regu, 30 regu pelajar putra, 25 regu pelajar putri, perorangan putra 164 orang, dan perorangan putri 87 orang. [Eko Priyanto]

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin