Jakarta, Aktual.com – Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia Teguh Dartanto menilai wacana kartu sakti baru yaitu Kartu Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan Kartu Sembako Murah akan tumpang tindih dengan program yang sudah ada sebelumnya.
“Saya rasa program sembako murah akan tumpang tindih dengan program-program yang ada. Tumpang tindih dengan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT),” kata Teguh yang dihubungi di Jakarta, Jumat (15/3).
BPNT merupakan program bantuan pangan dimana Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) mendapatkan bantuan senilai Rp110 ribu setiap bulan yang dapat dibelanjakan di elektronik warung gotong royong (e-warong) untuk membeli beras dan telur.
Begitu juga dengan Kartu KIP Kuliah karena pemerintah sudah mempunyai program beasiswa bagi pelajar berprestasi yang tidak mampu untuk melanjutkan kuliah yaitu Beasiswa Bidikmisi, tambah dia.
Untuk 2019 pemerintah meningkatkan kuota penerima beasiswa Bidikmisi yaitu 130 ribu mahasiswa naik dibandingkan 2018 yang hanya diberikan kepada 85 ribu mahasiswa.
Sementara Kartu Pra Kerja yang juga direncanakan akan dikeluarkan merupakan ide menarik terkait untuk mengikuti training memasuki dunia kerja, kata Teguh.
Artikel ini ditulis oleh: