Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) sebelum memimpin Rapat Terbatas Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas Provinsi Sulawesi Tenggara di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (10/4). Presiden meminta pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara membangun infrastruktur pendukung sektor pertanian seperti Bendungan Ladongi, Bendungan Pelosika serta pembangunan infrastruktur irigasi lain. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/Spt/17

Jakarta, Aktual.com – Pengamat politik asal Syndicate Ari Nurcahyo menyatakan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarmo sangat pantas masuk dalam daftar menteri yang harus diganti jika Joko Widodo melakukan perombakan kabinet atau reshuffle.

Ari menyebutkan beberapa pertimbangan yang menjadi alasan Rini harus diganti oleh Jokowi. “Manurut saya menteri Rini harus dievaluasi untuk kebutuhan reshuffle. Ada pertimbangan subjektif dan objektif,” ujar Ari ketika dihubungi Aktual, Kamis (4/5) pagi.

Kinerja Rini, kata dia, terbilang jauh dari harapan masyarakat. Terlebih, hingga saat ini, dia tidak mampu mengarahkan BUMN untuk mendatangkan keuntungan yang sebesar-besarnya kepada masyarakat.

“Pembentukan holding BUMN harus memberikan manfaat yg sebesarnya bagi kemakmuran rakyat banyak, tapi sampai sekarang tahapan tersebut masih jauh dari realisasi mewujudkan Trisakti dari aspek berdikari dalam ekonomi.”

Pembangunan infrastruktur yang digadang-gadang oleh pemerintah pun menjadi terhambat, karena BUMN dinilai Ari kurang bisa menjadi motor penggerak pembangunan. BUMN, lanjutnya, hanya menjadi lembaga yang mengeruk keuntungan saja, alih-alih berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Wisnu