Jakarta, Aktual.com – Rencana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk merelokasi nelayan Teluk Jakarta ke Kepulauan Seribu dengan membuatkan rumah susun 16 lantai ditolak mentah-mentah oleh nelayan Muara Angke.
Pasalnya, kehidupan nelayan yang dibangun di Muara Angke tidak serta merta dapat dipindahkan begitu saja, “Emang semudah membalikkan telapak tangan?” Ujar seorang nelayan, Saef kepada Aktual.com, kantor Rw 11, Muara Angke, Jakarya Utara, Minggu (24/1) seperti ditulis Senin (25/1).
Saef menjelaskan, penolakannya itu berdasarkan pengamatannya bahwa Kepulauan Seribu yang dijadikan tempat relokasi tidak cukup mendukung kegiatan ekonomi nelayan.
“Saya ini pengolah ikan asin, kalo dipindah ke sana bisa gak tempatnya memadai buat jemurin ikan asin, bisa gak di sana?” Imbuh Saef melempar tanya.
Penolakan serupa dilontarkan oleh Ketua DPW KNTI Jakarta, M. Taher. Ia menjelaskan jika Kepulauan Seribu memiliki permasalahannya sendiri yang tidak akan sanggup mendukung aktifitas para nelayan.
“Pulau Seribu itu punya kompleksitas masalahnya sendiri. Airnya terbatas, luasnya kalau 16 ribu nelayan pindah ke sana apa gak nambah masalah? Pasti ada konflik sosial jadinya,” ucap Taher yang juga menjadi nelayan di wilayah Kali Baru.
Oleh sebab itu, Saef dan Taher menilai bahwasanya jika rencana tersebut dipaksakan maka sama saja hal itu merupakan kebijakan yang mematikan para nelayan Teluk Jakarta.
“Kalau dipaksa pindah itu sama aja membunuh para nelayan kita. Udah miskin tambah miskin,” tandas Saef.
Artikel ini ditulis oleh: