Denpasar, Aktual.com — Sebagian warga pedesaan di Kabupaten Jembrana, Bali belum tahu jika daerah tersebut akan menyelenggarakan Pilkada tahun ini. Hal tersebut dikarenakan kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum wilayah tesebut.

“Saya tidak tahu mau ada coblosan pemilihan bupati. Masak bupati yang sekarang sudah hampir selesai?” kata salah seorang warga Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Selasa (1/9).

Beberapa warga lainnya di desa yang sama, saat ditanya seputar Pilkada juga mengaku tidak mendengar adanya hajatan pemilu tersebut, serta tidak ada petugas yang memberitahunya.

Hal yang sama juga disampaikan warga Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, sehingga mereka memilih pasif dalam Pilkada ini, serta belum tahu apakah akan datang ke tempat pemungutan suara atau TPS.

“Saya belum tahu kalau tahun ini ada Pilkada. Menunggu surat panggilan memilih saja, tapi tidak tahu saya datang atau tidak ke TPS,” kata salah seorang warga.

Ketua KPU Jembrana Gusti Ngurah Agus Darmasanjaya saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah melakukan beberapa cara dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Menurutnya, sosialisasi dilakukan dengan cara tatap muka, spanduk, baliho dan lain-lain, yang menyasar hingga ke desa-desa.

Namun dia mengakui, sosialisasi paling efektif sebenarnya bisa dilakukan petugas yang mendata pemilih, karena mereka langsung mendatangi masyarakat dari rumah ke rumah.

“Tapi kami lihat petugas pendataan yang dibawah kurang maksimal. Mereka hanya mendata, sementara bantuan untuk sosialisasi sering diabaikan,” katanya.

Agar sosialisasi lebih maksimal, ia mengatakan, sudah memerintahkan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tiap desa/kelurahan, untuk terus melakukan sosialisasi.

Selain itu, pihaknya berharap, pasangan calon bupati dan wakil bupati juga melakukan hal serupa, karena mereka juga berkepentingan terhadap pemilih yang datang ke TPS.

Untuk target jumlah kedatangan pemilih ke TPS, dia mengaku masih menghitungnya, namun diprediksi dibawah target dari KPU Pusat.

“Target KPU Pusat, 75 persen pemilih datang ke TPS. Tapi dengan situasi seperti saat ini, sulit rasanya memenuhi target tersebut. Kami hanya berusaha dengan maksimal,” ujarnya.

Pilkada Jembrana diikuti dua pasangan calon yaitu I Komang Sinatra – Gusti Agung Ketut Sudanayasa yang diusung Partai Hanura, PKB dan Nasdem, serta pasangan I Putu Artha – I Made Kembang Hartawan yang diusung PDI Perjuangan.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu