Jakarta, Aktual.com — Meski menemukan adanya penyalahgunaan KJP, Pemprov tidak akan mengubah sistem KJP. Hal itu ditegaskan Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat.

“Oh tidak bisa (diubah). KJP itu kan diberikan kepada peserta didik, mereka lah yang harus dapat perhatian langsung,” kata Djarot di Balai Kota, Selasa (4/8).

Sebelum KJP diberika ke peserta didik, alokasi KJP dipercayakan kepada pihak sekolah. Namun berdasarkan evaluasi, justru pihak sekolah yang ‘memainkan’ KJP dengan berbagai macam cara. Seperti memperbanyak kebutuhan siswa yang memerlukan uang dan diambil dari KJP.

“Saat ini sekolah bisa membantu dengan cara menyediakan koperasi. Jadi untuk kebutuhan sekolah itu koperasi yang menyediakan, bisa beli di pasar jadi harga nya murah untuk siswa dan mereka cukup beli di koperasi saja,” ungkapnya.

Dengan cara seperti itu, kata Djarot, anak-anak bisa belajar entrepreneurship sejak dia sekolah dibantu dengan guru dan orang tua.

“Yang kita jaga adalah jangan sampai kjp dananya dipakai diluar kebutuhan sekolah itu kan keterlaluan. Beli peralatan macem-macem itu,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid