Jakarta, Aktual.com — Kabar tentang seorang ibu pengendara go-jek yang diduga menjadi korban pemukulan tukang ojek pangkalan sampai ke telinga Wakil Gubernur Djarot Syaiful Hidayat. Djarot mengaku miris mendengar kabar tersebut.

Namun dia ingin lebih dulu memastikan kebenaran soal informasi apakah si ibu memang korban pemukulan atau kecelakaan.

“Sebab nya apa dulu ? Kalau perlindungan secara khusus dr pemprov tidak ada. Pemukulan dan sebagainya itu sudah masuk ke penganiayaan ya dan itu masuk ke ranah hukum dan kriminal,” kata Djarot di Balai Kota, Senin (27/7).

Meski begitu, Djarot memang sudah kerap mendengar soal penolakan ojek pangkalan terhadap keberadaan go-jek. Djarot pun berpesan agar keduanya mau bersaing secara sehat, tidak menggunakan cara-cara curang apalagi kasar.

“Makanya kalau bersaing secara kompetitif dan sehat, secara fair dan tidak bisa gunakan cara-cara kekerasan, kalau memang pemukulan itu terjadi akibat persaingan,” ungkapnya.

Pemprov kata Djarot, mendukung go-jek bukan karena bisnis dan menganaktirikan ojek pangkalan. Menurutnya, go-jek mempunyai sistem operasional yang lebih maju dan lebih mengakomodir kepentingan konsumen.

“Harusnya tukang ojek lain bisa meniru seperti itu. Mereka harus bisa tingkatkan pelayanan, jamin keselamatan, pastikan harga, standar pelayanan dan ketepatan waktu,” bebernya.

“Bagaimanapun juga baik ojek dan gojek itu dibutuhkan di DKI sepanjang transportasi publik belum bisa optimal,” sambungnya tegas.

Sebelumnya dikabarkan, seorang ibu berjaket go-jek tampak berdarah dibagian wajah di sekitar Jakarta Selatan. Dalam foto yang ramai diunggah, si ibu berdaeah lantaran dipukul tukang ojek pangkalan.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid