Surabaya, Aktual.com – Hingga memasuki hari ke lima bulan Februari, tidak satupun di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) deman berdarah dengue (DBD).
Padahal, selama Januari 2016, lebih dari 40 orang meninggal akibat demam berdarah. Angka tersebut belum termasuk bulan Februari. Untuk Februari sendiri ada lima orang meninggal dunia akibat demam beradarah.
Tercatat, sepanjang tahun 2016, di Jawa Timur sudah lebih dari 2.500 penderita demam berdarah.
Oleh sebab itu, Wakil Gubernur Jatim, Syaifullah Yusuf, langsung mengintruksikan kepada Bupati Sidoarjo dan Wali Kota Probolinggo, untuk menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD. Sebab, dua lokasi tersebut jumlah kasus demam berdarahnya meningkat 100 persen jika dibandingkan bulan Januari pada 2015 silam.
Tercatat, di Sidoarjo pada Januari 2015, ada 21 kasus kemudian tahun ini mencapai 45 kasus. Sementara di Kota Probolinggo tahun ini mencapai 47 kasus dibandingkan bulan yang sama pada tahun 2015 sebanyak 20 kasus.
“Saya intruksikan kepada Dinas Kesehatan di dua tempat tersebut untuk segera bertindak dan menetapkan Kejadian Luar Biasa. Itu angkanya sudah 100 persen keanikannya. Kita sudah mengirimkan surat gubernur untuk penetapan KLB, karena memang sudah memenuhi kriteria,” ujar Syaifullah Yusuf saat dikonfirmasi di Surabaya, Jumat (5/10).
Sebenarnya, lanjut Syaifullah Yusuf, Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah mengeluarkan Surat Edaran Gubernur sejak November 2015 untuk mewaspadai sebelum masa penularan.
Bahkan, sudah dilakukan pendistribusian dan menyiapkan logistik dan peralatan untuk penanggulangan demam berdarah ke sejumlah daerah yang memerlukan. Namun, di beberapa daerah masih terjadi peningkatan demam berdarah.
“Makanya, kita juga berharap agar masyarakat juga waspada diri terhadap demam berdarah.” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh: