Mamuju, aktual.com – Wakil Gubernur Sulawesi Barat Enny Anggraeni Anwar mengajak para orang tua di daerah itu untuk membudayakan memberikan bekal jajanan dari rumah sehingga asupan gizi dan keamanan pangan anak, lebih terjamin.
Penegasan itu disampaikan Enny Anggraeni Anwar, pada Workshop monitoring dan evaluasi program intervensi keamanan PJAS di Sulbar, yang berlangsung di Hotel Matos Mamuju, Kamis (21/11).
“Saya kira itu penting sekali kepada orang tua karena bagaimana menjaga kesehatan jajanan anak, dengan lebih percaya kepada diri kita sendiri, membekali mereka jajanan sehat dari rumah, sehingga mereka tidak jajan di luar karena kita tidak tahu kebersihan jajanan di sekolah,” terang Enny Anggraeni Anwar.
Workshop monitoring dan evaluasi program intervensi keamanan PJAS dengan tema ‘Melalui Koordinasi Lintas Sektor Kita Tingkatkan Kemitraan Dalam Menjaga Keberlangsungan Program Intervensi Keamanan PJAS di Daerah’ itu diikuti sejumlah kepala sekolah di Sulbar.
Pada kegiatan itu, Balai POM di Mamuju menyerahkan plakat dan piagam bintang satu keamanan pangan kantin sekolah kepada sejumlah sekolah di seluruh kabupaten di Sulbar.
Wagub mengatakan, Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) berperan penting dalam pemenuhan asupan energi dan gizi anak usia sekolah, sehingga pengawasan keamanan dan juga pembinaan produsen, penjaja serta konsumen PJAS harus dilakukan secara holistik dan melibatkan berbagai instansi terkait agar keamanannya sejak diproduksi hingga dikonsumsi tetap terjamin.
“PJAS yang terjamin kesehatannya merupakan suatu keharusan dan kewajiban bagi kita semua untuk menjaga bagaimana generasi muda kita akan menjadi generasi terbaik, baik dari gizi maupun kesehatannya,” kata Enny Anggraeni Anwar.
Hakekat intervensi keamanan PJAS menurut Enny Anggraeni Anwar, adalah meningkatkan keamanan mutu dan gizi PJAS di lingkungan sekolah/Madrasah di seluruh wilayah Provinsi Sulbar melalui penguatan lintas sektor dan peningkatan kemitraan di pusat dan daerah.
“Kita semua berharap melalui program ini budaya keamanan pangan di Sulbar dapat terwujud melalui perkuatan sistem manajemen keamanan pangan sekolah,” tuturnya.
“Sekolah, termasuk guru dan orang tua murid, juga harus ikut berperan dalam mengawasi keamanan jajanan anak di lingkungan sekolah masing-masing, akan tetapi akan lebih baik jika orang tua menyediakan bekal dan bergizi sekolah dari rumah sehingga asupan gizi dan keamanan pangan anak lebih terjamin,” urai Enny Anggraeni Anwar. [Eko Priyanto]
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin