Padang, Aktual.com – Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat memeriksa sejumlah sirene peringatan dini tsunami yang tidak berbunyi saat BMKG mengeluarkan peringatan tsunami, Rabu (2/3) malam.
“Segera lakukan pengecekan terhadap alat tersebut,” katanya di Padang, Kamis (3/3).
Menurutnya, untuk peringatan dini tsunami, alat tersebut harus tetap terjaga dalam keadaan baik.
“Gempa yang kemaren terjadi sekitar pukul 19.48 WIB. Waktu itu, hampir sebagian besar masyarakat menghidupkan televisi sehingga saat ada peringatan tsunami, warga langsung mengetahui. Kalau gempa terjadi dini hari, lain lagi persoalannya,” kata dia.
Ia mengatakan, jika gempa terjadi dini hari saat sebagian warga tertidur, maka bunyi serine peringatan dini tsunami sangat besar artinya.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Sumbar Zulfiatno mengatakan serine peringatan tsunami di Sumbar ada yang dikelola BMKG dan ada yang dikelola BPBD Sumbar.
“Sirene yang dikelola BMKG ada delapan unit, sementara BPBD ada 35 unit yang tersebar pada tujuh kabupaten/kota beresiko tsunami di Sumbar,” katanya.
Ia mengatakan, untuk sirene yang dikelola BPBD Sumbar, selalu diperiksa setiap tanggal 26 setiap bulan.
“Pemeriksaan terakhir, semua sirene berfungsi dengan baik. Kalau memang terjadi kerusakan, kita akan usahakan untuk memperbaiki secepatnya,” kata dia.
Terkait gempa yang terjadi semalam, ia mengatakan tidak ada laporan korban maupun kerusakan lain yang masuk ke BPBD Sumbar.
“Ada beberapa titik longsor, seperti di perbatasan Bukittinggi-Agam dan beberapa titik lain. Namun sudah dibersihkan pemerintah setempat bersama Polri, TNI dan masyarakat,” katanya.
Keadaan Sumbar hari ini menurut dia sudah kondusif.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara