Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry J Juliantono menilai sepak terjang Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seperti sekarang ini karena di belakangnya ada orang-orang yang punya uang banyak dan bisa berinteraksi langsung dengan pemangku kebijakan.
Kondisi yang disebutnya dengan persekongkolan antara para pemilik modal dan kekuasaan dalam mengendalikan sebuah pemerintahan. “Output-nya di DKI bisa kita lihat, penggusuran warga dengan memakai aparatur negara demi kepentingan bisnis pemilik modal lagi ujung-ujungnya,” ujar dia kepada Aktual.com, di Jakarta, Selasa (19/4).
Dengan kondisi seperti ini, menurut Ferry, Ahok jelas merupakan kaki tangan para pemodal. “Sehingga tidak pantas Ahok menyebut independen. Karena dia terikat dengan pemilik modal di belakangnya,” ucap dia.
Saat ditanya, apakah sinyal dukungan dari pemodal ke Ahok belum muncul di Pilkada DKI 2012 lalu, mengingat saat itu Gerindra menjadi partai yang mengusung Ahok?
Ferry mengaku saat itu belum kelihatan. Saat itu justru dukungan lebih banyak muncul dari masyarakat dalam bentuk relawan ke pasangan Jokowi-Ahok. “Gerindra malah ikut menyumbang dana,” kata dia.
Bedanya dengan kondisi sekarang, di 2012 relawan hanya pelengkap dari dukungan partai. Sedangkan sekarang justru sebaliknya. Malah dukungan partai yang jadi melengkapi dukungan dari relawan ke seorang calon. Kondisi inilah menurutnya bisa disusupi oleh pemodal dengan dalih mengucurkan CSR. “Fenomena ini mulai keliatan ketika Jokowi jadi presiden,” ujar dia.
Artikel ini ditulis oleh: