Sragen, aktual.com – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Sarmuji menegaskan Bulog harus serius memastikan ketersediaan stok pangan yang baik. Menurut Sarmuji, keseriusan ini terkait adanya kebutuhan data yang perlu disinkronisasi dengan kebijakan pangan masyarakat Indonesia.
“Kita (Komisi VI) datang untuk memastikan adanya sinkronisasi data terkait ketersediaan stok pangan. Kementerian Pertanian selalu mengatakan data stok pangan kita melimpah, namun kenyataan di lapangan tidak. Jika data dan di lapangan melimpah dan (kenapa) kita harus mengimpor. Itu sangat merugikan petani setempat, otomatis harga akan turun drastis. Jadi, hal ini penting sebagai bentuk verifikasi kita datang ke sini,” kata Sarmuji dalam keterangan pers, Jum’at (18/11) kemarin.
Meski demikian, Sarmuji tetap melihat adanya manfaat praktis dari terobosan Rice Milling Unit (RMU) yang dibuat Bulog kepada petani sekitar. Langkah ini, tegasnya, perlu diapresiasi karena Bulog telah memberikan terobosan RMU yang terintegrasi. Sekaligus RMU ini, lanjutnya, bisa menjadi role model bisnis pertanian di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah.
“Saya senang hari ini bisa melihat langsung Rice Milling Unit yang sudah terintegrasi. Ada mesin pengeringnya, ada gudangnya, serta ada penggilingannya. Artinya, Bulog di Kabupaten Sragen ini sudah benar-benar proper (ideal). Saya harap Bulog terus upayakan kondisi ketersediaan pangan tetap stabil dan terpenuhi, agar rakyat tidak kekurangan kebutuhan pangan,” tegasnya.
Politisi Partai Golkar ini menambahkan Bulog juga harus melakukan pembelian yang cukup pada saat panen. Hal ini bertujuan supaya stok beras terjaga di gudang-gudang Bulog, serta harga yang lebih terjaga, khususnya di kalangan petani.
Artikel ini ditulis oleh:
Megel Jekson