Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango menyerahkan kepada pihak Kepolisian dan PT Garuda Indonesia atas insidennya dengan putra Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais dalam penerbangan Garuda Indonesia rute Gorontalo-Makassar-Jakarta, Rabu (12/8).
“Yang pasti saya telah menyampaikan cerita saya ke pihak yang berwenang dan terkait, yaitu Kepolisian Bandara Soetta dan pihak Garuda. Selanjutnya terserah bagaimana mereka menyikapi dan menindaklanjuti nya,” kata Nawawi dalam keterangannya di Jakarta, Senin(17/8).
Ia pun mencontohkan jika ada pelanggaran terhadap ketentuan dalam undang-undang penerbangan maka pihak PT Garuda Indonesia yang tepat untuk menyikapinya.
“Apakah ada delik pidana di sana, misalnya, pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang penerbangan, khususnya keselamatan penerbangan dan jika itu ada tentu pihak Garuda lah yang lebih pas menyikapi nya,” ujar Nawawi.
Ia juga mengungkapkan tidak ingin membuang energi hanya karena insiden tersebut.
“Saya tak ingin membuang energi, berpikir untuk soal Pak Mumtaz ini. Terlalu banyak pekerjaan yang ada di hadapan saya selaku pimpinan di KPK,” ucapnya.
Sebelumnya, Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri menyebut pihak Polres Bandara Soekarno-Hatta telah menemui Nawawi di Gedung KPK, Jakarta.
“Pihak Polres Bandara (Soekarno-Hatta) juga sudah datang menemui Pak Nawawi di Kantor KPK dan sudah disampaikan pada prinsipnya bahwa penyelesaian kejadian tersebut diserahkan sepenuhnya kepada petugas yang berwajib,” ucap Ali dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (14/8).
Selain itu, kata Ali, pihak PT Garuda Indonesia juga telah menghubungi Nawawi menyampaikan apresiasi karena telah mendukung aturan keselamatan penerbangan.
“Sampai sore ini, pihak PT Garuda juga telah menghubungi Pak Nawawi dan menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas apa yang dilakukan selaku penumpang Garuda Indonesia yang mendukung aturan keselamatan penerbangan terkait turut mengingatkan sesama penumpang demi keselamatan bersama,” tutur Ali.(Antara)
Artikel ini ditulis oleh:
Warto'i