Jakarta, aktual.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin memastikan bahwa penyelenggaraan ibadah haji akan dievaluasi setiap tahun untuk menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang terjadi.
Dalam keterangan pers usai menyaksikan Pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (4/8/2023), Wapres menjawab pertanyaan mengenai banyaknya jemaah yang wafat di Tanah Suci, yang mencapai 772 orang, jumlah tertinggi sejak 2015.
“Masalah haji setiap tahun penyelenggaraan selalu ada evaluasi. Nah yang baik, yang tidak baik, mana harus disempurnakan, itu selalu ada evaluasi,” ujar Wapres.
Wapres menjelaskan bahwa banyaknya jemaah yang wafat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah banyaknya jemaah haji yang merupakan lansia.
“Nah tahun ini memang ada masalah yang perlu mendapat (perhatian) lebih serius, banyaknya yang wafat, itu kan karena memang pertama tentu banyak jemaah haji yang lansia,” ungkapnya.
Selain itu, faktor cuaca panas di Arab Saudi saat pelaksanaan ibadah haji juga menjadi salah satu penyebab banyaknya jemaah yang mengalami kesulitan. Wapres juga menyebutkan bahwa kurangnya kesiapan dalam menghadapi banyaknya jemaah lansia dan cuaca panas perlu menjadi perhatian lebih serius dalam rangka mengantisipasi hal tersebut.
“Faktor ketiga dalam menghadapi dua hal ini (banyaknya lansia dan cuaca panas) kurang disiapkan antisipasinya, termasuk juga mungkin aturan-aturan di Saudi, sinkronisasi aturan menghadapi jemaah lansia dan cuaca panas kan mesti ada langkah-langkah antisipatifnya,” jelasnya.
Wapres menegaskan bahwa faktor-faktor tersebut perlu dievaluasi sebagai langkah antisipasi untuk penyelenggaraan haji di tahun-tahun mendatang agar dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
Evaluasi tersebut diharapkan tidak hanya memperbaiki masalah yang terjadi tahun ini, tetapi juga harus dapat mengantisipasi tantangan dan masalah lain yang mungkin terjadi pada penyelenggaraan haji di masa depan.
“Kita tidak tahu yang akan datang ini masalahnya apa, masalah-masalah yang dihadapi ini diantisipasi. Jadi menyikapi kekurangan kemarin dan juga tantangan ke depan belum tentu sama, bisa saja berbeda. Itu harus kita siapkan, di dalam rangka melakukan evaluasi harus sesempurna mungkin (dan) seoptimal mungkin,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh: