Jakarta, Aktual.com – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mendesak negara-negara dalam G20, mengoreksi sistem neoliberal, yang menjadi paradigma ekonomi global, menjadi lebih berkeadilan.
“Walhi menilai bahwa selama negara-negara anggota G20 tidak mengoreksi sistem ekonomi neoliberal yang menjadi paradigma ekonomi mereka, maka G20 tidak akan pernah berhasil mencapai pembangunan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan,” kata Juru Bicara Walhi Khalisah Khalid dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (8/7).
Menurut dia, rezim pertumbuhan ekonomi global justru semakin melanggengkan ketimpangan penguasaan sumberdaya alam, termasuk sumber-sumber agraria.
Perihal penguasaan oleh segelintir korporasi atas beragam sumber daya tersebut, lanjutnya, juga hampir selalu berujung pada konflik.
“Ketimpangan ekonomi semakin nyata dan krisis global terus terjadi, seperti krisis iklim dan krisis pangan, akibat monopoli atau penguasaan korporasi dalam sistem pangan global dan sistem produksi pertanian dunia,” papar Khalisah Khalid.
Ia mengutarakan pendapatnya bahwa hal tersebut terjadi karena perjanjian perdagangan internasional kerap memihak kepada kepentingan korporasi dan membatasi peran negara.
Sebelumnya, sejumlah lembaga swadaya masyarakat seperti Walhi, Indonesian Center for Environmental Law (ICEL), dan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menyatakan siap menjadi benteng pertahanan UU No 32/3009 tentang Perlindungan Lingkungan.
ant
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby