Jakarta, Aktual.com – Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) mengaku kesal atas potensi hutan yang ada di Indonesia tak dikelola dengan baik bahkan cenderung terjadi kerusakan yang terus menerus. Hal ini disampaikan Walhi sebagai bagian dari peringatan hari Hutan Sedunia yang jatuh setiap tanggal 21 Maret.

Kepala Departemen Kampanye dan Perluasan Jaringan Eksekutif Nasional Walhi Khalisah Khalid pada Rabu mengatakan melimpahnya kekayaan alam Indonesia, alih-alih disyukuri justru malah menjadi seperti kutukan akibat salahnya cara pandang dalam melihat hutan.

“Pemerintah menganggap hutan dan pepohonan adalah komoditas dan menjadi tulang punggung ekonomi melalui berbagai kebijakan, dan mendelegasikan pengelolaan hutan kepada korporasi skala besar,” katanya, Rabu (21/3).

Pascalogging melampaui masa keemasannya di era orde baru, berganti dengan sawit, kebun kayu untuk industri pulp and paper dan tambang, nasib hutan semakin memprihatinkan. Keanekaragaman hayati diubah menjadi tanaman monokultur.

“Bahkan yang bahaya, perkebunan monokultur dikampanyekan oleh korporasi seperti HTI (kebun kayu) dan sawit sebagai hutan, merupakan pengacauan dan penyesatan sistematis terhadap paradigma dan pengetahuan,” ucap dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid