Medan, Aktual.com – Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Utara, Kusnadi Oldani mengecam keras, pembiaran bencana kabut asap yang menimpa beberapa wilayah di Indonesia.

Menurut Kusnadi, masyarakat yang menjadi korban kabut asap, diibaratkan “Ikan Sale” atau ikan yang diawetkan dengan cara pengasapan.

“Masyarakat ini sudah habis titik kesabarannya yah, bisa diartikulasikan ibarat ‘Ikan Saleh’ masyarakat sekarang ini, maknanya, kita diterpa asap secara berkala setiap tahun kurang lebih 18 tahun, ini menjadi catatan yah, warga sumut tidak mau seperti itu,” kata Kusnadi kepada wartawan di Medan, Sumut, Kamis (22/10).

Kusnadi menegaskan, atas kondisi itu, tak menutup kemungkinan munculnya upaya gugatan publik berupa gugatan citizen lawsuit terhadap pemerintah.

“Sedang ada upaya digagas kawan – kawan hukum untuk dimungkinkan melakukan upaya gugatan citizen lawsuit kepada pemerintah sekaligus mengidentifikasi produk–produk perusahaan pembakar lahan yang patut di baoikot,” katanya.

Disinggung terkait sanksi terhadap pihak perusahan yang terindikasi sebagai pelaku pembakaran hutan, Kusnadi menuntut pemerintah tegas dalam memberikan sanksi. Sebab menurutnya, telah terjadi pembangkangan korporasi terhadap pemerintah dalam kasus kabut asap selama ini.

“Yang perlu dicermati dalam situasi ini adalah bentuk pembangkangan korporasi terhadap institusi negara, bisa dikatakan makar karena mengabaikan regulasi yang ada, tentunya ada andil pemerintah sebelumnya sehingga perusaahan selama ini cenderung abai dengan aturan,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: