Jakarta, Aktual.co — Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, mengaku sangat kecewa dan menolak kerjasama antara Indonesia dan Proton Malaysia dalam pengembangan mobil nasional (Mobnas).
“Perjuangan Mobnas Esemka tidak ada artinya, padahal ini mempunyai sejarah panjang baik kepada Presiden Jokowi atau mobil itu sendiri,” kata Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, di Solo, Senin (9/2).
Sebelumnya diberitakan kerja sama ini dimulai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Proton dengan PT Adiperkasa Citra Lestari (Adiperkasa) untuk membantu Indonesia belajar membangun, mengembangkan, dan memproduksi Mobnas. Sejumlah kritikan pedas pun mengalir deras atas penandatanganan kerjasama yang disaksikan Presiden RI Jokowi dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (6/2).
“Ya kalau seperti ini Esemka ini tidak ada artinya, saya sendiri nyetir Solo-Jakarta Pulang Pergi untuk test drive dan uji emisi. Mobil Esemka telah mengantarkan Pak Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta dan kalau kerjasama dengan Proton saya menolak keras,” katanya.
Wali Kota yang akrab disapa Rudy ini mengatakan Presiden semestinya mengembangkan Mobnas Esemka seperti yang telah dijanjikan dulu. Esemka itu komponennya 80 persen asli Indonesia .
“Sebaiknya yang harus dikembangkan itu mobil Esemka, karya anak bangsa. Kalau mau transfer teknologi sekalian dengan Jepang seperti dengan Toyota atau Jerman, jangan tanggung-tanggung. Kalau dari Proton yang mau ditransfer apanya?,” tegasnya.
Dia menegaskan kebijakan (Mobnas) seperti itu bukan kebijakan revolusi mental dan tidak sesuai dengan Nawa Cita Presiden Jokowi.
“Nawa citanya dulu itu seperti apa, karena kehadiran negara untuk masyarakat tidak muncul. Janji pak Jokowi untuk Revolusi Mental ini seperti apa? Dulu dibelain mengurus sertifikat uji emisi gas buang, ini merupakan perjuangan yang panjang untuk mewujudkan Mobil Esemka,” katanya.
Rudy mengimbau Pemerintah tidak gegabah dalam pengembangan Mobnas dengan Negeri Jiran. Namun jika ingin kerjasama di bidang Perdagangan dan Kemaritiman menurutnya sah-sah saja.
Artikel ini ditulis oleh:

















