Sejumlah warga membawa barang menembus banjir yang melanda kawasan Sampang, Jatim, Minggu (28/2). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat, warga terdampak banjir di Kabupaten Sampang mencapai 11.468 kepala keluarga atau sebanyak 34.225 jiwa yang tersebar di tujuh desa dan enam kelurahan. ANTARA FOTO/Saiful Bahri/kye/16

Jakarta, Aktual.com — Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meninjau langsung lokasi bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah kawasan di Kota Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (12/3) malam.

Pihaknya memastikan penanganan bencana alam yang terjadi berjalan optimal.

Lokasi pertama yang dikunjungi jajaran Muspida Kota Bogor yakni longsor di parkiran Restoran Gumanti yang mengakibatkan satu buah mobil terperosok.

Lalu, rombongan meninjau lokasi tembok pagar roboh di Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan, yang menimpa pengendara sepeda motor yang sedang melintas.

Tembok setinggi lima meter yang memagari lahan milik warga Jakarta, roboh saat hujan dan angin melanda Kota Bogor. Akibat peristiwa tersebut satu orang meninggal dunia dan satu korban lainnya mengalami luka berat patah kaki.

Korban merupakan ayah dan anak. Korban meninggal Mety Mutiarahman dan ayahnya Suparman luka patah tulang. Keduanya merupakan warga Babakan Indah Kelurahan Harjasari.

Menurut Camat Bogor Selatan, pagar tembok tersebut sudah dua kali roboh, pertama tahun 2014, dan kini terjadi kembali. Warga sudah kesal dengan pihak pemilik lahan yang tidak membangun tembok dengan aman.

“Kami sudah memanggil pemilik lahan atas insiden ini. Korban juga sudah kita evakuasi dan disemayamkan,” kata Usman.

Sementara itu, Kepala Seksi Logistik dan Penanggulangan Bencana BPBD Kota Bogor, Budi Hendrawan mengatakan penanganan bencana alam yang terjadi hari ini telah dilakukan.

“Korban meninggal dunia akibat tembok roboh sudah kita evakuasi dan sudah disemayamkan. Malam ini wali kota dan Dandim mendatangi rumah korban untuk menyampaikan keprihatinan,” kata Budi.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara