Bogor, Aktual.com —Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menginstruksikan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) saling berkoordinasi membenahi penataan Pasar Kebon Kembang, agar terhindar dari kemacetan, dan kesemrawutan.

“Satu bulan ini kita fokus penataan kawasan seputar Pasar Kebon Kembang dan Stasiun Besar Bogor. Semua SKPD saya minta berkoordinasi, mulai dari PD Pasar, Dinas UMKM, DLLAJ, dan Satpol PP,” kata Bima usai melakukan sidak di Pasar Kebon Kembang, Rabu (22/7).

Bima Arya beserta Wakil Wali Kota Usmar Hariman, Sekretaris Daerah, Ade Syarif Hidayat, dan sejumlah kepala SKPD serta anggota dewan melakukan sidak di hari pertama masuk kerja pascalibur Lebaran Idul Fitri 1436 Hijriah/2015.

Sidak gabungan tersebut melihat situasi dan kondisi Pasar Kebon Kembang pascapenertiban dan pembongkaran yang dilakukan pada malam takbiran Kamis (16/7) lalu. Dimulai dari penutupan perlintasan MA Salmun, penataan parkir di bekas pembongkaran TPS, kondisi drainase, pasokan air bersih, serta keberadaan PKL di seputaran Stasiun Besar Bogor.

Menurut Bima, dalam satu bulan ini pihaknya akan fokus penataan di seputaran Stasiun Besar Bogor, meliputi Jalan MA Salmun, Jalan Mayor Oking, Jalan Dewi Sartika, Jalan Nyi Raja Permas dan Kapten Muslihat.

“Saya juga minta SKPD berkoordinasi dengan pengembang yang ada di Pasar Kebon Kembang maupun Taman Topi Square untuk bisa menarik semua PKL yang berjualan di luar ke dalam pasar. Agar tidak ada lagi pedagang yang berjualan di luar pasar,” katanya.

Bima mengatakan, ada sekitar 610 kios yang mampu menampung seluruh pedagang yang tersebar di titik-titik sekitar Stasiun Besar Bogor dan Pasar Kebon Kembang maupun Pasar Anyar.

“Kita akomodir semua pedagang untuk bisa masuk, ada 610 kios yang bisa menampung semua pedagang,” kata Bima.

Namun, lanjut Bima, upaya untuk mengakomodir seluruh pedagang untuk bisa masuk ke dalam pasar tidaklah mudah. Hal itu memerlukan komunikasi yang intens dengan pedagang.

“Komunikasi ini harus dibangun, dan nanti saya akan buatkan SK Wali Kota untuk merelokasi pedagang-pedagang ini,” katanya.

Bima menambahkan, penataan yang dilakukan tidak hanya mendorong pedagang masuk ke dalam pasar, tetapi menyeluruh, mulai dari arus lalu lintas, perparkiran, ruang terbuka hijau, hingga drainase dan pasokan air bersih.

“Bina Marga kita tugaskan menormalisasi drainase, DKP membuat ruang terbuka hijau, DLLAJ menata perparkiran, dan PDAM pastikan saluran air tidak ada yang bocor. Karena banyak sumber air yang ilegal,” kata Bima.

Usai melakukan sidak di Pasar Kebon Kembang, dan Taman Topi, rombongan Wali Kota Bogor melakukan sidak di Pasar Bogor. Sejumlah pejabat yang ikut dalam sidak.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid