Jakarta, Aktual.com – Walikota Jakarta Barat H. M Anas Effendi, membantah tuduhan yang mengatakan aparat telah melakukan kekerasan kepada warga bantaran Kali Apuran, saat penggusuran, Selasa (23/2).
“Ada memang yang kena timpuk kepalanya, tapi itu bukan dari kami, itu kena temannya sendiri,” klaimnya saat ditanyai wartawan di lokasi yang sama.
Menurutnya, aparat telah bekerja dengan benar tanpa melakukan kekerasan apapun terhadap warga.
“Kami cuma bertahan dengan tameng,” kilahnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 10 orang warga terluka akibat bentrokkan dengan petugas gabungan, ketika ingin melakukan eksekusi pembongkaran di kawasan tersebut.
Dikatakan Ketua Serikat Pemuda Jakarta (SPJ) Wahyusuf, petugas dari Satpol PP, melakukan tindakam represif kepada warga yang menolak penggusuran tersebut. Penolakkan itu dilakukan warga dengan membuat barikade warga.
“Kami buat barisan ibu dan anak di depan, supaya mereka prihatin dan mau diajak bicara,” tuturnya.
Dalam penggusuran itu, sedikitnya seribu personel dikerahkan Pemerintah Kota Jakbar untuk meratakan 125 unit bangunan di kanan-kiri bahu sungai Kali Apuran.
Pembongkaran perumahan warga di bantaran kali itu dilakukan, karena alasan pembangunan jalan inspeksi yang menghubungkan Kapuk dan Cengkareng.
Artikel ini ditulis oleh: