Serangan tersebut terjadi beberapa hari menjelang pemilihan umum 8 Juni dan kurang dari dua minggu setelah seorang pelaku bom bunuh diri membunuh 22 orang di sebuah konser pop penyanyi AS Ariana Grande di Manchester, Inggris Utara. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab secara langsung atas serangan ini.
“Sayangnya, enam orang tewas di samping ketiga pelaku penyerang yang ditembak mati oleh polisi,” kata Mark Rowley, petinggi petugas antiteror Inggris. Dia mengatakan bahwa ketiga penyerang itu memakai rompi peledak yang tampak seperti itu namun ternyata itu tidak benar.
BBC menunjukkan sebuah foto memperlihatkan dua orang yang kemungkinan pelaku penyerangan London ditembak oleh polisi, salah satunya memiliki tabung yang diikat di tubuhnya.
Beberapa jam setelah serangan, daerah tersebut tetap tertutup dan dijaga oleh petugas polisi dan kontrateror bersenjata.
Layanan ambulan London mengatakan bahwa lebih dari 30 orang telah dilarikan ke rumah sakit di sekitar kota. Tiga rumah sakit besar di London tertutup aksesnya agar pasien dan petugas tetap aman.
Seorang wartawan Reuters mengatakan beberapa saat setelah serangan terjadi bahwa dia mendengar suara dentuman keras di dekat area Pasar Borough, namun tampaknya dentuman itu telah dikendalikan oleh petugas keamanan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Andy Abdul Hamid