Jakarta, Aktual.com – Wali Kota Jakarta Pusat (Jakpus) Dhany Sukma menyoroti soal tawuran antar kelompok warga yang terjadi di Jalan Kramat Pulo Dalam 2, Senen, Jakarta Pusat, Minggu (24/12/2023) lalu.

Pasalnya, insiden tersebut mengakibatkan seorang warga berinisial FN (40) meninggal dunia akibat tertusuk pecahan keramik yang dilempar pelaku saat tawuran.

Diketahui, sembilan dari pelaku yang berhasil diringkus oleh polisi, dua di antaranya masih di bawah umur.

Dua anak di bawah umur itu adalah AM (17) dan MSA (14).

Hal itu tentu menjadi sorotan bagi pemerintah kota (Pemkot) Jakarta Pusat, sebab insiden tawuran tersebut bisa menjadi cikal bakal tindak pidana kekerasan dan merusak masa depan.

“Kami tidak ingin wilayah kami itu rusak dan hancur karena perilaku-perilaku yang tidak produktif. Perilaku yang tidak tepat,” kata Dhany saat ditemui di Kantor Kelurahan Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Jumat.

“Sehingga supaya ini tidak meluas, tidak berkembang, kami berharap ini menjadi pelajaran berharga khususnya bagi orang tua, lingkungan,” imbuh Dhany.

Oleh karena itu, Dhany mengimbau kepada masyarakat agar mau sama-sama menjaga iklim kondusif di lingkungan sekitar.

Tujuannya, supaya peristiwa yang memilukan ini tidak akan terjadi lagi.

“Kami mengimbau bagi seluruh warga masyarakat, orangtua, untuk yuk sama-sama kita jaga anak-anak kita, saudara-saudara untuk tidak lagi meakukan tindakan-tindakan yang merugikan,” jelas Dhany.

Guna memberikan efek jera kepada pelaku pelajar yang terlibat, Dhany menegaskan pihaknya akan mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) milik dua pelajar yang terlibat tawuran tersebut.

“Ketika di situ ada kelompok sekolah, maka kami harus sudah memadankan data si pelaku dengan penerima manfaat KJP,” terang Dhany.

“Nanti ketika ada irisannya, maka konsekuensinya akan ada pencabutan KJP itu,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Ilyus Alfarizi
Jalil