Mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar saat memberikan materi diskusi di Jakarta, Kamis (8/9/2016). Diskusi yang laksanakan oleh salah satu relawan Jokowi mengambil tema " Membangun Kedaulatan Energi.

Jakarta, Aktual.com – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menemui sejumlah pimpinan perusahaan minyak dan gas bumi (migas) di Amerika Serikat seperti Chevron, British Petroleum (BP) North America, dan Murphy Oil Corporation.

Laman resmi Kementerian ESDM yang dikutip di Jakarta, Sabtu (10/3) menyebutkan kunjungan Arcandra ke AS itu merupakan upaya meningkatkan investasi di sektor migas khususnya terkait penawaran 26 blok wilayah kerja baru yang dilelang pada 2018.

Pada kunjungan ke kantor Murphy Oil Corporation di Houston, Texas, Arcandra memaparkan kebijakan Pemerintah Indonesia mereformasi aturan investasi dan menerapkan sistem bagi hasil dari produksi kotor (gross split).

Hadir dalam pertemuan tersebut CEO Murphy Roger Jenkins, Executive Vice President Murphy Gene Coleman dan Senior Busines Development Manager Murphy Exploration and Production Co Walt Hamilton.

Arcandra menuturkan, reformasi aturan migas tersebut mendapat sambutan positif dari Murphy.

“Bahkan, CEO Murphy Roger Jenkins mengaku terkejut dengan ‘fiscal regime’ baru (PSC gross split) yang kini diterapkan di Indonesia,” cerita Arcandra.

Jenkins juga menyampaikan apresiasi terhadap Pemerintah Indonesia yang telah melakukan reformasi peraturan yang atraktif bagi investor.

“Mereka (Murphy) juga mengakui penghapusan peraturan-peraturan di Kementerian ESDM juga menjadikan Indonesia ‘friendly’ bagi investor asing,” ungkap Arcandra.

Murphy Oil Co sebelumnya memutuskan keluar dari Indonesia pada 2015 karena kegiatan eksplorasinya yang kurang berhasil. Namun, dengan sistem PSC “gross split” ini, Roger Jenkins menyatakan akan mengkaji kembali portofolio yang ada di perusahaan terkait investasi termasuk penawaran 26 wilayah kerja yang baru saja dibuka di Indonesia.

Murphy Oil Company adalah perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi yang mempunyai aset lepas pantai (offshore) dan daratan (onshore) di AS, Kanada dan Malaysia.

PT Pertamina (Persero) mempunyai saham sebesar 30 persen untuk aset Murphy yang ada di Malaysia. Saat ini Murphy mempunyai cadangan terbukti sebesar 685 juta barel setara minyak (MMBOE) dan produksi sebesar 176 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD).

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka