Jakarta, Aktual.com – Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar menyatakan pergantian skema pembangunan kilang minyak di Bontang dari semulanya Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) menjadi penugasan langsung kepada PT Pertamina, sudah sesuai keinginan Presiden Jokowi.
Dalam persoalan ini, Presiden Jokowi menginginkan agar kilang tersebut dibangun dengan cepat, sedangkan jika melalui skema KPBU proses pengembangan lebih lama, bahkan untuk tahap komersialisasi memakan waktu hingga 24 bulan.
“Skema kilang Bontang sudah fix penugasan langsung. Karena kalau skema KPBU, proses komersialisasinya saja bisa mencapai 24 bulan, kalau penugasan paling 6 hingga 8 bulan bisa lebih cepat. Kalau melihat kebutuhan kita memang sebaiknya dilakukan penugasan, ini juga sesuai dengan arahan bapak Presiden,” katanya di Kementerian ESDM, Jumat (16/12).
Kemudian untuk pembangunannya, Pertamina diberi keleluasaan untuk mencari partner. Sehingga dengan begitu beban biaya tidak menghambat progres proyek.
“Kalau dinamakan penugasan, bukan berati semua dana ditanggung oleh Pertamina semua. Pertamina bisa terlibat semampunya. mereka bekerjasama degan investor,” tandas Arcandra.
Sebagaimana diketahui, direncanakan kapasitas kilang yang akan dibangun sebesar 300.000 barel per hari, dengan produksi bahan bakar minyak jenis bensin minimal 60.000 barel per hari dan jenis solar dengan produksi minimal 124.000 barel per hari melalui standar dan mutu (spesifikasi) setara Euro IV.
Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan