Jakarta, Aktual.com – Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria menyampaikan data tunggal yang akurat dapat berperan dalam memastikan program kebijakan pemerintah pusat terlaksana secara tepat sasaran, seperti percepatan pengentasan kemiskinan.
Pria yang akrab disapa Ariza itu, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (31/1), mencontohkan data seperti Indeks Desa Membangun (IDM) dapat berperan mempercepat pengentasan kemiskinan karena mampu memberi arah kepada pemerintah dalam menghasilkan intervensi kebijakan pembangunan yang tepat.
“Data Indeks Desa Membangun berfungsi memberi arah ketepatan intervensi kebijakan pembangunan dari pemerintah, baik pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun desa, dan partisipasi masyarakat atau non-pemerintah, demi menetapkan status kemajuan dan kemandirian desa, menyediakan data, dan informasi dasar bagi pembangunan Desa,” katanya.
Hal tersebut pun telah disampaikan Riza saat menghadiri rapat koordinasi tingkat Menteri di Kantor Kementerian Pemberdayaan Masyarakat di Jakarta, Kamis (30/1).
Mantan Anggota DPR RI itu juga mengatakan bahwa data yang digunakan untuk perencanaan pembangunan desa sangat kaya. Oleh karena itu, kata dia melanjutkan, data desa tersebut perlu dikelola dengan baik oleh pendamping desa dan perangkat desa untuk menemukan prioritas yang mendesak.
Kemudian di samping itu langkah tersebut bermanfaat dalam mewujudkan efektivitas alokasi sumber daya alam dengan bijak serta mengimplementasikan program pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, seperti melalui dana desa.
“IDM merupakan potret hasil perkembangan kemandirian desa berdasarkan implementasi Undang-Undang Desa dengan dukungan dana desa dan pendamping desa. Hal ini juga sesuai dengan Permendes Nomor: 2 Tahun 2016 tentang IDM,” ucap mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Selain itu, kata Wamendes Ariza, data itu juga bisa dimanfaatkan dan dijadikan acuan bagi para pemangku kepentingan dan berbagai pihak dalam berkolaborasi membangun desa.
Kalangan kampus atau para akademisi, kata Wamendes Ariza, bisa pula melakukan penelitian pada daerah yang sesuai dengan karakter kebutuhannya.
“Sektor privat dapat mengetahui daerah yang bisa dijadikan sasaran pembangunan dan pihak-pihak lain yang ingin berkontribusi dalam pembangunan desa ke depannya,” kata Wamendes Ariza.
Selanjutnya, menurut dia, data itu juga bisa menjadi acuan dalam menjalankan program-program desa yang dilakukan oleh berbagai pihak, agar tidak terjadi tumpang tindih hingga pada akhirnya terwujud pemerataan pembangunan seluruh desa di Indonesia.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan