Jakarta, aktual.com – Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono, menyebut Indonesia miliki tantangan baru dalam dunia pertahanan, yang bukan lagi serangan antara muka, tetapi melalui jalur teknologi seiring kemajuan zaman.

“Tatanan dunia baru ini membawa tantangan bagi ketahanan nasional karena bentuk serangan berubah dari fisik menjadi cyber,” kata Trenggono melalui siaran persnya di Jakarta, Rabu (20/11).

Menurut dia, saat ini hampir setiap hari Indonesia tengah mengalami serangan-serangan siber yang justru tak disadari oleh masyarakat.

Hal ini berkaitan dengan penyebaran informasi palsu atau hoaks yang disinyalir dilakukan untuk melunturkan paham-paham ideologi bangsa.

“Jika penyebar hoaks merasa berhasil menghancurkan ideologi seseorang, dia akan masuk dengan paham baru dan merusak tatanan yang ada,” kata Trenggono.

Kondisi ini menurut dia harus diwaspadai, sebab di era ‘cerdas’ teknologi saat ini justru masih banyak pengguna teknologi yang belum cerdas dalam menerima informasi yang tersebar di dunia maya.

Oleh karena itu, menurut Trengggono untuk menghindari semakin menjamurnya konten hoaks, maka semua pihak harus ikut menjaga keamanan dan kedaulatan nasional dari serangan cyber ini.

Hal ini juga berlaku saat pemerintah dan semua pihak membuat sebuah konsep Smart City atau transformasi digital di semua sektor yang langsung berhubungan dengan kepentingan masyarakat.

“Keamanan dan kedaulatan negara terhadap itu harus masuk dalam perencanaan kala membuat jaringan, konten, dan aplikasi untuk membuat ‘Smart’ apapun bagi masyarakat,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin