Jakarta, aktual.com – Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansury menyatakan bahwa bantuan paling vital yang dibutuhkan oleh warga Gaza saat ini adalah obat-obatan dan alat kesehatan.
Hal ini menjadi prioritas mengingat banyak rumah sakit dan peralatan kesehatan di wilayah tersebut mengalami kerusakan akibat serangan udara yang terus berlanjut antara Israel dan kelompok Hamas Palestina.
“Sehingga menurut informasi yang kita peroleh, bantuan yang paling dibutuhkan yaitu obat-obatan dan juga alat kesehatan agar (petugas medis) bisa melakukan pengobatan dan menghadapi permasalahan dengan cepat,” kata Pahala.
Pernyataan tersebut diungkapkan Pahala saat ditemui dalam rangka pengiriman bantuan kemanusiaan tahap kedua untuk Palestina di Base Ops Pangkalan Udara (Lanud) TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (20/11).
Pada tahap ini, Indonesia kembali mengirimkan bantuan berupa obat-obatan, peralatan rumah sakit, dan makanan dengan total berat 21 ton, yang didanai oleh pemerintah dan masyarakat.
“Bantuan ini, menurut masukan UNRWA (badan PBB untuk pengungsi Palestina—red), merupakan bantuan yang betul-betul dibutuhkan (warga Gaza), terutama terkait alat kesehatan,” tutur Wamenlu Pahala.
Selanjutnya, ia mengklarifikasi bahwa sebagaimana pengiriman bantuan pada tahap pertama pada awal November lalu, bantuan dari Indonesia kali ini juga akan diberikan kepada Bulan Sabit Merah Mesir.
Bulan Sabit Merah Mesir dianggap sebagai lembaga yang memiliki kemampuan untuk mengkoordinasikan bantuan internasional dan mendistribusikannya melalui pintu Rafah, yang berbatasan langsung dengan Gaza.
“Dari situ, mereka akan bekerja sama dengan UNRWA yang memang mengelola masalah pengungsi Palestina, dan dipastikan bantuan tersebut bisa diangkut ke perlintasan dan menuju beberapa titik di Gaza,” kata Pahala.
Terkait pengumpulan dana maupun bantuan dari masyarakat Indonesia, dia menegaskan bahwa pemerintah akan selalu memfasilitasi pengiriman bantuan ke Gaza melalui lembaga dan badan internasional yang bergerak di daerah kantong yang terkepung itu.
“Tidak ada (batas waktu pengumpulan bantuan). Karena masyarakat mempunyai inisiatif sendiri untuk melakukan hal tersebut jadi kami dari Kemlu akan memantau kalau ada minat tinggi dari masyarakat,” kata dia.
Wamenlu Pahala menegaskan bahwa Indonesia selalu menaruh perhatian besar terhadap isu Palestina serta akan terus menggalang dukungan dari negara-negara lain untuk menyelesaikan perang yang berlangsung di Gaza antara Israel dan Hamas.
“Ini sebabnya Ibu Menlu (Retno Marsudi) melakukan perjalanan ke beberapa negara untuk menjalankan tugasnya sebagai special envoy (untsan khusus) Organisasi Kerja Sama Islam (untuk perdamaian Palestina),” tutur Pahala.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain