Purwakarta, Aktual.com – Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin meninjau lokasi penanaman jagung dan kedelai di lahan seluas 52 hektar milik Perum Perhutani di desa Ciparung Sari, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pada Senin (28/3).
Dengan didampingi Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, Wapres juga turut melakukan penanaman jagung hibrida varietas Pioner P35 yang merupakan jenis jagung dengan ketahanan genetis alami terhadap penyakit bulai yang dapat menghemat biaya produksi, serta menanam benih kedelai varietas Anjasmoro.
“Ini merupakan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat melalui penanaman jagung dan kedelai. Karena seperti yang kita ketahui, bahwa kita kekurangan jagung dan kedelai dan masih mengimpor,” kata Wapres kepada awak media.
Wapres menyatakan bahwa pemerintah saat ini terus membangun ekosistem pertanian. Nantinya, masyarakat yang kesulitan pembiayaan maupun pemasaran akan dibantu oleh offtaker dan ditopang oleh digitalisasi.
Pada kesempatan itu, Wapres juga turut meluncurkan aplikasi Lapak Abah-Ojek Desa (Jekdes) dan Santri Digitalpreneur.
“Lapak Abah dan Ojek Desa bertujuan untuk meningkatkan peluang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memperluas pasar, serta mempermudah distribusi hasil pertanian masyarakat desa,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi mendukung upaya digitalisasi di sektor pertanian yang canangkan oleh Wapres Ma’ruf Amin. Menurutnya hal ini merupakan gabungan antara digital dan pangan.
Selain itu, Wamentan Harvick juga terus menggenjot pertumbuhan petani milenial. Ia pun mengapresiasi upaya Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang memiliki perhatian kepada sektor pertanian.
“Hari ini kita menyaksikan gabungan pangan dan digital,” ujarnya.
“Sehingga suatu saat masyarakat bisa melihat pesantren punya lahan luas, koperasi petani, kemudian mengerjakan komoditas-komoditas yang dibutuhkan tetapi dengan ekosistem digital, bukan manual lagi,” tambahnya.
Dalam kegiatan tersebut, pemerintah juga turut memberikan bantuan yang diserahkan Wamentan Harvick berupa benih, pupuk hayati, dan NPK untuk budidaya jagung lahan khusus. Benih, pestisida, pupuk NPK, dan pupuk hayati untuk budidaya kedelai.
Ada juga bantuan Alat mesin pertanian (Alsintan) berupa 3 cultivator, 30 alat tanam jagung manual, 8 corn sheller, 8 power thresher multiguna, irigasi perpompaan, irigasi perpipaan, dan kelapa genjah 100 batang.
Kegiatan kali ini dilakukan untuk mendukung pertanian terpadu atau integrated farming, dari hulu hingga ke hilir dengan offtaker. Diperkirakan masa panen akan dilakukan pada Juni-Juli 2022, dengan nilai manfaat mencapai Rp559 juta per musim.
“Semoga upaya ini dapat meningkatkan neraca komoditas pangan kita ke depan, terutama komoditas Jagung dan Kedelai,” ucap Wamentan Harvick.
Artikel ini ditulis oleh:
A. Hilmi