Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Harvick Hasnul Qolbi (tengah) saat menerima kunjungan kerja Bupati Tapin (kanan) di ruang kerjanya, Jakarta, Rabu (23/2). Foto: Istimewa
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Harvick Hasnul Qolbi (tengah) saat menerima kunjungan kerja Bupati Tapin (kanan) di ruang kerjanya, Jakarta, Rabu (23/2). Foto: Istimewa

Jakarta, Aktual.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Harvick Hasnul Qolbi menerima kunjungan kerja Bupati Tapin, Kalimantan Selatan, Arifin Arpan di ruang kerjanya, Jakarta, Rabu (23/2).

Dalam kesempatan itu, Bupati Tapin, Arifin Arpan mengungkapkan bahwa produksi jagung hibrida di daerahnya mencapai 4.864 ton pada tahun 2020, jumlah ini meningkat di tahun 2021 yakni 8.169 ton.

Selain tanaman pangan, Kabupaten Tapin mempunyai potensi perkebunan yang sangat besar. Seperti tanaman karet. Menurutnya, produksi tanaman karet di tahun 2020 sebanyak 7.201 ton. Jumlah ini juga meningkat di tahun 2021 yakni sebesar 8.138 ton

“Peningkatan pengembangan jagung dan karet yang diikuti peningkatan produksi terutama pada tahun 2021 ini sayangnya belum diikuti peningkatan teknologi produksi dan pasca panen serta industri hilir yang memadai karena keterbatasan modal serta untuk luasan pertanaman masih ketergantungan kepada paket bantuan program pemerintah,” kata Arifin.

Menanggapi hal tersebut, Wamentan Harvick pun mendorong agar Pemerintah Kabupaten Tapin segera membentuk Perusahaan Daerah (Perusda) atau BUMD yang bergerak di bidang pangan.

Menurutnya, pembentukan Perusda ini dapat mengatasi permasalahan di sektor hilir. Sehingga nantinya produk pertanian bisa mendapatkan nilai tambah (add value).

“Selain dapat mengolah produk pertanian hingga ke hilir, Perusda juga ini akan mampu menyerap tenaga kerja lokal, apalagi di masa sulit seperti ini,” tuturnya.

Wamentan menuturkan pihak pemerintah daerah, khususnya Kabupaten Tapin, dapat bekerjasama dengan pihak swasta setempat dengan format kemitraan usaha dalam pembentuka Perusda tersebut.

Selain itu, ia menambahkan, program yang dinamakan ‘One Company for One Local Government’ tersebut sudah mulai dilakukan oleh sejumlah pemerintah daerah, seperti di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur dan juga Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Alhamdulillah ada beberapa program yang berusaha kita sinergikan utamanya bagaimana membuat Kabupaten, Kota dan Provinsi se-Indonesia ini bisa menggeliat di tengah situasi Covid-19 ini, khususnya di sektor pangan. Mudah-mudahan kita kawal ke depan, InsyaAllah,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: A. Hilmi