Limapuluh Kota, Aktual.com – Dalam rangka mengakselerasi petani jeruk Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada Tanaman Jeruk di desa Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, pada Sabtu (13/8/2022).

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi mengatakan bahwa Bimtek tersebut untuk meningkatkan keterampilan para petani dalam budidaya tanaman jeruk Siam ini.

“Kementerian Pertanian mendukung budidaya jeruk Siam di Kabupaten Limapuluh Kota. Kita terus akselerasi, seperti dengan melakukan pelatihan, maupun bimbingan teknis kepada petani jeruk,” kata Wamentan saat membuka Bimtek tersebut di Museum Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).

Sementara itu, Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin mengatakan bahwa jeruk Siam merupakan komoditas unggulan di Provinsi Sumatera Barat. Ia mengungkapkan lahan jeruk yang berada di Kecamatan Gunuang Omeh mencapai 1.300 hektar.

Kendati demikian, produktivitas jeruk di Kabupaten Limapuluh Kota mengalami penurunan. Safaruddin menuturkan hal ini disebabkan kompleksnya keterbatasan sarana produksi seperti pupuk dan pestisida serta meningkatnya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) utama jeruk seperti lalat buah.

“Maka dari itu, perlu dilakukan pembinaan dan pelatihan kepada petani jeruk bagaimana masyarakat dapat menangani wabah tersebut,” ujar Safaruddin.

Untuk mendukung petani jeruk tersebut, Kementerian Pertanian turut memberikan bantuan benih hortikultura dan juga alat mesin pertanian (alsintan) berupa cultivator serta traktor.

Bantuan tersebut diserah langsung secara simbolis oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi kepada Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin.

Turut hadir Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Ricardo Condrat Yusuf, Direktur Buah dan Flirikuktura Ditjen Hortikultura Liferdi Lukman, Subkoor Jagung dan Serelia Ditjen Tanaman Pangan Arnen Sri Gemala, serta pimpinan UPT Kementan Sumbar lainnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: A. Hilmi