Jakarta, Aktual.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono ingin menumbuhkan komoditas-komoditas perkebunan seperti kopi, karet, cengkeh, kakao dan sebagainya menjadi juara di perdagangan dunia selain sawit.
“Saya kira perkebunan ini salah satu sektor yang dari sekian sektor di Kementerian Pertanian yang leading dari sisi teknologi pembibitannya. Kita juga siap, dari swastanya juga siap. Yang menjadi pekerjaan rumah kita adalah bagaimana kita menumbuhkan, mengembalikan komoditi (perkebunan) lain menjadi juara di antara perdagangan dunia, apakah itu kopi, karet, cengkeh, kakao, pala. Bahkan kami mendapatkan informasi baru-baru ini ada komoditi namanya kratom. Kratom ini ekspor besar ke Amerika dan ini sudah dalam pembahasan yang akan diregulasikan,” ujar Sudaryono di Tangerang, Banten pada Kamis (12/9).
Menurut dia, dengan komoditas perkebunan Indonesia menjadi juara di perdagangan dunia merupakan keuntungan sekaligus mensejahterakan rakyat Indonesia.
“Ini menjadi satu keuntungan bagaimana kita mensejahterakan rakyat kita, memberi untung kepada swasta, dan menambah pundi-pundi devisa negara,” katanya.
Selain itu, Sudaryono juga menyampaikan bahwa minyak atsiri juga memiliki peluang sebagai komoditas unggulan melalui produk essetial oil.
“Bagaimana ini kita bina semua, intinya adalah bagaimana produk kita cukup untuk rakyat kita, selebihnya kita ekspor sebanyak-banyaknya. Dengan ekspor itu, maka rakyat petani kita sejahtera, eksportir perusahaannya untung, dan negara mendapatkan keuntungan dan devisa. Itu yang kita inginkan,” katanya.
Sebagai informasi, sektor perkebunan merupakan salah satu penyumbang PDB besar di luar sektor mineral dan migas.
“Ada banyak cara kita melaksanakan perdagangan, sebagaimana disampaikan oleh Bapak Presiden RI Joko Widodo, bahwa kita usahakan, kita berusaha semaksimal mungkin memberikan nilai tambah dari semua komoditas yang kita ekspor,” kata Sudaryono.
Sementara itu, Plt. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Heru Tri Widiarto mengatakan bahwa Perkebunan Indonesia Expo merupakan momentum tepat bagi para pengusaha yang ingin menunjukkan produk pertaniannya menuju pasar ekspor.
“Perlu diketahui bahwa dalam gelaran ini kami menghadirkan berbagai pengusaha besar yang dapat menambah jejaring bagi pelaku usaha yang ingin meningkatkan kualitasnya agar bisa ekspor,” ujar Heru Tri Widiarto.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan